HARI-HARI
PERTAMA SEKOLAH
Laki-laki
separuh baya memasuki ruang kelas kami. Beliau memperkenalkan diri sebagai Wali
kelas kami. Dan tanpa basa-basi langsung saja diadakan pemilihan ketua kelas
dan anggotanya. Masing-masing barisan mewakilkan satu orang untuk menjadi calon
Ketua Kelas.
Saat
voting, Wika mengajakku berbicara setengah berbisik.
“Pilih Virga ya J”
pintanya dengan seulas senyum manisnya.
Care banget sih dia sama Virga L
Apa mungkin, dia benar pacarnya Virga? Dan apa benar aku cemburu?
Di
kertas voting, aku menuliskan nama Virga disana J Dan saat kertas
itu dikumpulkan lalu dihitung. Virga terpilih menjadi ketua kelas. Aku senang
dengan hasil tersebut. Tapi, masih terbesit perasaan kecewa setiap kali aku
melihat Virga dan Wika ngobrol, bercanda, tertawa bersama. Kenapa rasanya
dadaku begitu sesak L Ada apa ini?
#
Pelajaran
PPKN dimulai. Karena bukunya belum ada, yah namanya juga hari pertama. Pak Guru
hanya menjelaskan tentang agama-agama yang ada di Indonesia. Setelah selesai
menjelaskan, Pak Guru memberikan kesempatan untuk kami bertanya tentang hal
yang kami belum paham. Langsung saja Virga dan juga Wika mengajukan pertanyaan
tentang agama Konghuchu.
Setelah
bertengkar hebat dengan diriku sendiri, aku akhirnya mengacungkan tangan untuk
bertanya. Pak Guru langsung mempersilahkan aku untuk bertanya.
“Pak, yang membawa agama Konghuchu ke
Indonesia siapa?” tanya ku hati-hati.
Akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari
mulutku.
“Konghuchu”
Jawaban tesebut tidak datang dari guru
ku, melainkan dari teman-teman sekelas ku. Langsung aja aku shock terapi
dibuatnya. Kayaknya aku terlalu sibuk bertengkar dengan diriku sendiri tanpa
sadar telah menanyakan hal yang telah ada jawabannya. Emang Bapak udah pernah
nyebutin itu? Masa sih?
Wajahku
memdadak memerah karena malu. Andai aja aku pesulap yang bisa langsung
menghilang kapan saja dan dimana saja. Aku akan menghilang deh sekarang juga
dari kelas ini saking malunya L
#
Saat
istirahat, teman-teman ku pergi keluar kelas. Dan sebagian ada yang memilih
untuk tetap berada di dalam kelas, termasuk aku. Aku mengeluarkan satu kotak susu
berukuran mini yang aku beli di warung samping rumah ku. Langsung saja aku
tancapkan pipet di kotak susu tersebut dan meminumnya.
Tiba-tiba
suara Wika mengagetkan ku.
“May, minum susu ya J
Enak nih kayaknya J” ucapnya bersama senyum manisnya itu.
Aku hanya membalasnya dengan seulas
senyum ramah.
Kemudian,
ada dua orang cewek teman sekelas ku yang menghampiriku. Yang aku ingat namanya
adalah,Pricil dan Frina. Mereka kemudian menyapaku dengan senyum ramah mereka.
“May, kok duduk terus sih. Entar kena angin
duduk lho” peringat Frina.
“Iya nih si May, jalan-jalan dong jangan
duduk terus.” tambah Pricil.
Angin duduk? Apaan tuh? Sejak kapan
angin bisa duduk? Ups.
“Iya, iya J” jawab ku
menanggapi kata-kata mereka.
#
Semakin
lama, aku makin akrab dengan beberapa teman sekelas ku. Terutama Virsya, Frina,
Pricil, dan juga Fadhi. Karena kami sering pulang bareng dan juga banyak
ngobrol. Mereka asik banget sih, gokil, jayus J
Oh
ya, aku terpilih jadi seksi kebersihan lho, gara-gara aku selalu datang pagi.
Ups, aku ralat, bukan pagi tapi kepagian. Bahkan terkadang tuh pintu gerbang
belum terbuka saat aku datang. Aku jadi punya ide konyol buat ngelamar jadi
pembuka pintu gerbang sekolah, haha :D
Virga,
dia cukup bagus dan cukup berbakat menurutku sebagai seorang ketua kelas. Dia
tegas tapi juga ramah. Gak tau kenapa ya? Setiap aku melihat matanya, ada sinar
kedamaian disana yang membuat waktu disekitarku berhenti sejenak dan menikmati
kedamaian yang begitu indah ini. Dan saat senyum itu melingkar di bibirnya, jantungku
berdebar dua kali lebih cepat dari biasanya. Dadaku rasanya teramat sesak dan
mata ku hanya bisa terpaku menatapnya. Dia benar-benar udah, kalo kata Afgan
sih “Wajahmu Mengalihkan Duniaku” J Tapi, saat
bayangan Wika hadir, aku langsung saja tersadar aku tidak cukup pantas untuknya
di banding Wika L
#
Hari
ini ada hal mengejutkan yang baru saja aku tahu. Aku cukup lega mendengar
kenyataan ini. Wika adalah kakak dari Virga J Ya, itu yang ku
tahu. Rasanya tuh, semua beban, kekhawatiran, lepas semuanya. Aku seperti
melihat peluang kecil yang membuka pintunya dengan senyum ramah. Dan seolah
berkata “Rebut hatinya J”
Yah,
sejak saat itu aku jadi sering memperhatikannya. Cara dia duduk, cara dia
berjalan, cara dia berbicara, cara dia tertawa, wajah nya, semua terasa begitu
menarik dimata ku J Apa mungkin suatu saat aku akan bisa
terus bersamanya? Atau bahkan, kami akan terpisah teramat jauh L
Entahlah. Tapi selagi masih ada waktu untukku terus bisa memandang nya, tidak
akan ku lewatkan sedetik pun untuk melihatnya. Aku takut, aku tak dapat lagi
melihatnya dan hanya kenangan indah inilah yang bisa membuatku tersenyum saat
merindukannya.
#
Tepat
satu minggu Virga menjabat menjadi ketua kelas. Tiba-tiba saja dia membuat
keputusan yang mengejutkan kami.
“Teman-teman aku setelah pulang sekolah
harus bekerja dan udah cukup rumit membagi waktu antara kerja dan juga sekolah.
Jadi, aku memutuskan untuk mengundurkan diri menjadi ketua kelas. Aku harap
kalian bisa menerimanya J Terima kasih J”
ucapnya.
Ada desiran kekecewaan dihati ku, namun
aku hanya bisa tersenyum pahit menerima keputusan yang diambilnya. Mungkin
itulah yang terbaik untuk nya J
Komentar
Posting Komentar