CAMP
VIETNAM
Seperti
yang telah dijadwalkan jauh-jauh hari, kami hari ini akan melakukan Study Tour
ke Camp. Vietnam. Semua kelas X wajib ikut, dan sebagian guru juga ikut.Biar
ada yang dampingin kami, kami kan anak-anak yang lumayan bandel tapi manis kok J
Kami
masih berkumpul di aula mendengar pengarahan dari Pak Kepala Sekolah. Aku dari
tadi gelisah, karena Virga belum dateng juga. Virsya udah coba sms dia, katanya
sih bentar lagi berangkat. Semoga itu benar deh J Kalo enggak,
bisa muram wajahku sepanjang hari karena gak liat dia pas jalan ke Camp nanti L
Saat
kami semua disuruh masuk ke dalam bus, aku makin gelisah karena Virga belum
juga datang. Dan sesaat kemudian, dia datang bersama Wika dengan nafas
ngos-ngossan. Heh, akhirnya nih anak dateng juga J
Virga,
ngedumel sendiri di dalam bus karena kesal.
“Huh, tadi katanya mau berangkat L
Sampe sekarang gak berangkat juga L Kalo tau kayak
gini kan aku bikin bekal dulu tadi”ucapnya kesal.
Keberangkatan kami memang ditunda,
karena menunggu nasi bungkus yang sudah dipesan. Dan setelah nasi itu sudah
datang, kami pun berangkat J
Sepanjang
perjalanan aku hanya melihat pemandangan lewat jendela sambil sesekali memakan
cemilan yang ku bawa. Teman-teman ku pada sibuk sendiri, ada yang foto-foto,
ada yang dengerin music, ada yang ngobrol, ada yang makan cemilan, dan
lain-lain deh pokoknya J
Akhirnya
kami sampai juga di tempat tujuan, setibanya disana kami sudah disambut dengan
sebuah kapal peninggalan orang Vietnam jaman dulu. Langsung saja kami memotret
nya untuk dokumentasi J Kemudian kami berjalan menuju sebuah
ruangan yang cukup untuk menampung kami semua. Ruangan nya cukup panas dan
pengap banget, kami semua pada ngeluarin buku buat kipas-kipas. Diruang
tersebut kami diberi pengarahan juga penjelasan sejarah tempat ini dan segala
peristiwa yang pernah terjadi di tempat ini. Aku duduk di paling belakang. Saat
itu aku sedang sibuk bagi-bagi permen dan tanpa ku sadari dibelakang ku sudah
ada Virga. Kemudian Virsya memberikan permen pada Virga. Cukup membosankan
mendengarkan penjelasan Bapak-bapak di depan itu. Tapi aku harus tetep
dengerin, soalnya entar bakal jadi tugas tuh buat kami L
Setelah
terbebas dari ruang panas dan pengap itu kami pun berkeliaran di sekitar tempat
tersebut. Aku bersama yang lainnya berjalan menuju museum mini, di dalam nya
ada kerajinan tangan orang-orang Vietnam, barang-barang mereka yang tertinggal
disana seperti mesin ketik, televise, dan yang lainnya. Disana juga ada banyak
foto-foto yang terpajang, yang pastinya foto-foto orang Vietnam, mana mungkin
foto artis :D
Keluar
dari museum, aku melihat teman-teman ku sedang berfoto-foto di depan sebuah sel
penjara dengan berbagai gaya unik mereka J Aku hanya
memotret sel tersebut untuk dokumentasi dan setelah itu berjalan bersama
Virsya. Dan kemudian aku terpisah sama Virsya, entah dia menghilang kemana.
Kemudian aku melihat ada Virga, Wika, dan juga Zia di depan ku. Virga kemudian
memanggil ku.
“May, ayo sini!” panggilnya.
Aku pun berlari kecil menghampirinya.
Dia tertawa renyah melihatku berlari dan sesekali mengejekku.
“Ayo May lari! Ayo, ayo!” ledeknya.
Dasar rese L
Kemudian,
kami pun jalan bareng melewati sebuah bangunan yang bertuliskan ‘Hospital’.
Kemudian, Virga berseru.
“Eh, ini rumah sakitnya nih. Foto-foto!”
katanya.
Virga pun sibuk memotret rumah sakit
tersebut dan mobil rongsokkan yang berada disamping bangunan itu. Saat dia
sedang fokus memotret mobil rongsok sambil jongkok, saking seriusnya J
Aku pun usil memotretnya dari belakang, tentu saja tanpa sepengetahuan siapa
pun J
Lumayan, buat dokumentasi cinta J
Kami
pun melanjutkan perjalanan kami melewati sebuah jembatan. Dan kemudian kami
disuguhkan pemandangan beberapa tempat peribadahan, ada pagoda, ada gereja. Aku
masuk ke pagoda terlebih dahulu, disana banyak sekali patung, apalagi diluar
pagodanya. Ada patung Buddha tidur, ada patung budha berdiri, dan lain-lain.
Setelah dari pagoda, aku masuk kedalam gereja, gerejanya cukup besar sih tapi
rada gelap. Kemudian, aku keluar dari gereja dan menghampiri teman-teman ku
yang masih sibuk berfoto di dekat patung bunda maria, terus ada juga patung
berbentuk kapal.
Bu
Fris memberitahu agar kembali ke bus, karena kami akan pergi ke pantai untuk
makan siang. Dan sebelum kembali ke bus, aku sempat rekam teman-teman ku dengan
berbagai gaya. Sedangkan Virga, ngajak teman-teman cowoknya buat foto bareng.
Beberapa
saat kemudian, akhirnya kami sampai dipantai. Kami semua turun dari bus dan
disuruh berbaris biar bagi nasi bungkusnya tertib :D Rasanya kayak ngantri
acara bagi sembako aja J
Aku
dan teman-teman ku makan, kecuali Virga dan Wika. Virsya kemudian bertanya
dengan heran pada mereka berdua.
“Kok kalian gak makan?” tanya Virsya.
“Kita gak bisa makan ayam.” jawab Virga
polos.
Oh my God! Kok bisa sih aku melupakan
hal penting itu? Virga dan Wika kan vegetarian. Kasian mereka, harus nahan
lapar sampai jam pulang. Kok aku bisa lupa sih? Bodoh! Harusnya aku mengingat
hal itu dan membawa makanan lebih buat jaga-jaga. Bodoh! L
Aku mengutuki diriku sendiri.
Kemudian
Virsya memberikan sebungkus biscuit pada mereka berdua. Ada perasaan iri saat
itu di dalam hatiku. Coba aja aku yang memberikan biscuit itu L
Aku memang gak berguna L Bilangnya cinta sama Virga, tapi hal
sepenting ini dengan mudahnya aku melupakan nya L Ngakunya cinta
sama Virga, tapi sama sekali gak berguna dalam hal genting seperti ini L
Bodoh L
#
Setelah
selesai makan, kami bebas bermain sepuasnya disana. Teman-teman ku ada yang
berenang, ada yang naik pompong, ada yang naik banana boat, ada juga yang hanya
berjalan-jalan di pinggir pantai. Aku memilih untuk bergabung bersama Virga dan
yang lainnya yang sedang duduk-duduk di pinggiran pantai sambil bermain pasir.
Aku juga membawa sebungkus kacang sebagai cemilan. Tiba-tiba, Virga bermain
dengan seekor kucing.
“Liat nih ya.” kata Virga mendekati
seekor kucing.
“Meong, meong mau ikan?” tanya Virga
pada kucing tersebut.
Kucing itu hanya diam dan memandang ke
wajah Virga. Kemudian Virga berbicara lagi pada kucing tersebut.
“Meong, meong mau ayam?” tanya Virga
lagi.
“Meong” kucing tersebut bersuara.
“Tuh, mau kata dia.” kata Virga girang
mengarahkan pandangannya pada kami.
Kami hanya memandangnya dengan aneh.
Rada-rada emang nih anak. Kayaknya ini akibat dari nahan laper kayaknya,haha J
“Sekali lagi ya.” kata Virga dengan
semangat.
“Meong, meong mau ikan?” tanya Virga pada
kucing itu lagi.
Kucing itu terdiam.
“Tuh diem kan dia.” kata Virga.
“Meong, meong mau ayam?” tanya Virga
lagi.
“Meong” kucing tersebut bersuara.
“Tuh kan, mau katanya.” kata Virga
dengan girang.
“Ada-ada aja kamu Vir” ucapku aneh.
Virga hanya tertawa lepas mendengar
ucapan ku. Vir, Vir, daripada nanya-nanya kucing mending nanya aku kali, haha
:D Ngarep J
Tiba-tiba
saja turun hujan, tepatnya sih gerimis. Aku, Virga, dan yang lainnya berteduh
di salah satu warung yang sudah kosong. Tau gak? Kursinya rapuh banget. Ikh
ngeri deh L
Tapi, gerimisnya romantis banget J Mungkin karena
ada Virga kali ya J Gerimisnya tuh cuman lewat doang, dan
matahari juga cerah kok diatas sana J
Karena
hari udah mulai sore, kami pun disuruh naik bus untuk pulang. Di dalam bus
terlintas kata-kata indah dibenakku.
Hari
yang indah bersamanya
Bersama
orang yang sangat special buat ku
Hari
yang takkan pernah bisa untuk ku lupakan
Dimana,
dari pagi hingga petang, aku selalu disisinya
Hujan
seakan malu-malu untuk turun
Takut
mengganggu indahnya hari ini
Yang
sungguh terlalu indah untuk berakhir
Hari
yang indah bersamanya
Takkan
ku lupa untuk selamanya
Dan
akan ku ukir dalam buku kenangan
Buku
kenangan terindah dalam hidupku
#
Aku
minta berhenti di halte depan sebuah mall, karena akan lebih cepat nyampe rumah
kalo naik angkot dari sana. Saat bus berhenti dan aku mau turun, Virga
menggodaku.
“May mau belanja ya?” ledeknya.
“Apa sih?” kataku jengkel.
Kemudian dia tersenyum kearah ku,
senyumannya yang maut itu loh J Makin manis aja kamu Vir J
Komentar
Posting Komentar