MENGHINDAR
DARINYA
Come
back to school! Kalo dulu aku selalu semangat untuk berangkat sekolah, hari ini kakiku begitu berat untuk
melangkah L
Karena, pasti sangat amat menyebalkan melihat muka tuh anak seharian. Entah
kenapa rasanya aku muak, sangat amat muak sama dia! Harus ada yang ku lakukan
hari ini biar gak terlalu dekat dan selalu liat dia. Pindah tempat duduk! Ide
bagus, sangat bagus malah.
Aku
duduk di kursi paling pojok yang kebetulan kosong dan sangat amat jauh sama
dia. Yah, kalo bisa sih aku pindah kelas sekalian buat menghindar dari dia.
Tapi sayangnya kelas X Accounting cuman ada satu L
Aku
duduk disana dengan tenang sambil memainkan ponselku untuk mengusir rasa sepi,
karena teman-temanku belum pada dateng. Rutinitas untuk duduk di dekat jendela
sudah ku hapus. Ngapain juga liatin dia dateng, bikin makin nyesek aja L
Saat
Frina dateng, dia celingukan mencariku di dalam kelas. Saat menemukanku, dia
menatapku dengan heran. Dia meletakkan tasnya terlebih dahulu di atas kursinya
kemudian menghampiriku.
“Lho May? Pindah duduk?” tanya nya
heran.
“Iya Rin.” jawabku datar.
“Kenapa?” tanya nya penasaran.
“Gak papa, bosen aja duduk disana.”
jawabku berbohong.
Frina menatapku dengan tajam, sepertinya
dia mencari sebuah kejujuran dimataku.
“Udah deh jangan bohong, ada apa sih?”
tanya Frina.
Aku kemudian menghembuskan nafasku untuk
sedikit melepaskan beban yang menghimpit di dadaku hingga membuatnya sesak.
“Aku berusaha unuk menghindarinya.”
jawabku jujur.
“Menghindarinya? Virga?” tanya Frina.
Aku hanya menjawab dengan anggukan
kepala. Frina menatapku dengan tatapan prihatin.
“Kalian ada masalah? Atau dia udah
nyakitin kamu?” tanya Frina.
Aku diam sejenak menenangkan diriku,
agar emosiku tidak meledak-ledak. Aku menarik nafas perlahan dan mencoba
menjelaskan apa yang telah terjadi antara aku dan dia pada Frina.
“Aku sangat sakit hati sama kata-kata
dia tempo hari Rin. Aku benar-benar sakit hati. Saat itu aku hanya berniat
untuk mengajaknya ngobrol, tapi dia malah menanggapiku dengan sinis dan dia
bilang ‘gak usah sms aku lagi’. Kata-kata itu, kata itu sangat menyakitkan Rin.
Sangat menyakitkan L” jelasku pada Frina sambil menahan rasa
sakit yang belum seutuhnya sembuh.
“Ya udah, kalo dengan pindah duduk
kesini bisa buat kamu sedikit lebih tenang. Aku cukup mengerti kok J”
kata Frina care sama aku.
“Thanks Rin J”
ucapku.
Kemudian, Frina pun kembali ke tempat
duduknya.
Teman-temanku
satu persatu berdatangan, dan seperti Frina, mereka heran melihatku pindah
duduk. Mereka menanyakan hal yang sama.
“May, kok pindah?” tanya mereka.
“Gak papa, bosen aja duduk disana terus J”
jawabku setiap ada pertanyaan seperti itu.
Untungnya mereka gak terlalu cerewet
untuk menanyakan ini dan itu, mereka langsung okok aja mendengar jawabanku itu.
Syukurlah J
Anak
itu kemudian muncul di depan kelas. Sepertinya, dia juga menyadari kalo aku
tidak ada ditempat dudukku. Dia kemudian mengarahkan pandangannya keseluruh
ruang kelas dan menemukan ku duduk di pojok. Dia berjalan menuju kursinya dan
kemudian menatap ke arah ku.
“May! Kok pindah duduk kesitu sih?”
tanya Virga heran.
Buat menghindar dari makhluk gak punya
perasaan seperti kamu. Mataku lama-lama bisa rabun kalo terus-terusan liat muka
kamu yang memuakkan itu! Pake nanya-nanya lagi. Gak usah sok care deh :/
“Gak papa” jawabku dingin tanpa menatap
ke arahnya.
Cara
ini emang cukup berhasil untuk menghindar darinya. Yah, paling enggak aku udah
gak begitu sering melihat mukanya yang bikin aku ilfeel itu J
Tapi, sesekali dia malah bertukar tempat duduk dengan temanku yang duduk di
depan ku. Dasar cowok rese!
Komentar
Posting Komentar