Langsung ke konten utama

MAY LOVE STORY


NARA, I LOVE YOU

Pertama kali melihatmu

Tak ada suatu hal pun yang ku rasa

Kedua kali ku bertemu denganmu

Semuanya terasa biasa saja

Ketiga kali ku melihatmu

Tak ada satu pun yang berbeda

Tapi, pertemuan keempat itu

Ada sesuatu terjadi padaku

Ada rasa dihatiku

Ada yang berbeda denganmu

Kini aku sadar aku menyukaimu

Dan setiap kali ku melihatmu

Ada rasa bahagia yang menggelora dihatiku

            Aku menggelengkan kepalaku, aku sudah terlalu larut dengan benakku sendiri. Aku pun kembali melihat sosok Nara yang berdiri tidak jauh dariku. Dia sedang berdiri dengan tatapan kosong memandang ke depan. Ya, dia udah berhasil membuatku jatuh cinta lagi J Nara J I love you J

#

            Aku bersama teman-temanku berjalan menuju Lab.Komputer. Aku berjalan paling belakang dan melewati Kakak-kakak kelas yang sedang duduk. Salah satu dari mereka memanggil namaku.

“Maydi!” panggil salah satu dari mereka.

Aku menghentikan langkahku, dan menatap ke arah orang yang memanggilku.

“Iya Kak” ucapku

“Kamu yang namanya Maydi?” tanya dia.

“Iya.” jawabku mengangguk pelan.

“Dapat salam dari Damara J” katanya.

Aku menatapnya dengan heran dan tersenyum lalu berjalan memasuki Lab.Komputer. Apa tadi kata Kakak itu? Kak Damara nitip salam sama aku? Ya ampun, itu serius gak sih? J Seneng sih, tapi ya sudahlah. Jangan berharap lebih. Sekarang kan hatiku udah ada Nara J Kayaknya di kelas XI ini hari-hariku benar-benar berwarna ya J Kayak pelangi. Bener kata orang, setelah kesedihan pasti akan terbit matahari kebahagiaan J

#

            Aku benar-benar menjauh dari Nito dan aku juga selalu mengabaikan sms-sms darinya. Bahkan aku menghapus nomer hp nya. Gak penting berhubungan sama orang yang ada hubungan sama seseorang di masa lalu ku yang sangat kelam! Disampingku sekarang ada Nito dan disampingnya juga ada Nara. Sebenernya sih tadi Nara duluan yang ada disampingku dan dia berbicara pada Nito.

“Tuh, orangnya! Cepet ngomong!” kata Nara samar-samar terdengar ditelingaku. Kemudian Nito mendekat padaku dan menanyakan tentang jadwal ekskul renang. Agak kesel sih berdiri deket dia, untungnya disana ada Nara juga. Jadi, bukan kesel tapi grogi, hehe J Nara J I love you J

#

Ada sms masuk dari nomer asing. Aku pun kemudian menekan menu open.

From:+62857xxxx

Malem Kak J

 

To:+62857xxx

Siapa ya?

 

From:+62857xxx

Nito. Nomer aku dihapus ya?

 

Oh, anak tengil itu. Bagus, dia sadar kalo nomer dia aku hapus.

To:+62857xxx

Iya

 

From:+62857xxx

Kenapa dihapus?

 

To:+62857xxx

Itu kan hak aku, ada yang salah?

 

From:+62857xxx

Oh gitu

Setelah itu dia gak pernah sekalipun mengirim sms padaku. Alhamdulillahhi robbil’alamin J

#

            Aku sedang duduk di dekat jendela dan melihat sebuah motor masuk ke parkiran. Seseorang turun dari motor tersebut dan menyalam tangan Ayahnya. Seulas senyum terbentuk di wajahku. Ya, dia Nara J Dia terlihat sangat manis, entah kenapa aku begitu penasaran dengan sosoknya yang kalem dan pendiam itu J Karena hal itulah yang membuat dia begitu menarik dimataku. J

            Aku sekarang juga sedang dekat sama adik kelasku yang juga anggota OSIS. Makanya kami saling kenal, karena aku resmi jadi Bendahara OSIS J Namanya Maga, dia tinggi, putih, tapi kurus dan agak terlihat bungkuk. Anaknya bawel banget, nyebelin, tapi lucu juga J Dia suka banget godain aku, tapi kalo udah ngomong serius sama dia, dia enak banget jadi partner ngobrol J Walaupun kadang omongan dia cukup nyakitin sih, abis dia tuh kalo ngomong asal ceplos aja. Heran juga sama tuh anak L

            Maga dan aku sedang sms an, dia lagi curhat sama aku tentang kedua sahabatnya yang katanya sih kecewain dia. Terus tiba-tiba dia nanya cowok yang aku suka. Awalnya aku nolak buat ngasih tau, tapi dia terus saja merengek dengan janji gak bakal kasih tau siapa-siapa. Dan dia minta aku menyebutkan nama cowok tersebut. Awalnya aku kira dia gak kenal sama Nara, dan sayangnya dia sangat mengenal Nara.

From: Maga

Owh, Nara! Aku sih tau kenal banget sama dia Kak, dia itu teman dance satu club sama aku Kak. Dia itu jago banget tau Kak dancenya tapi anaknya tertutup banget. Dan sayangnya dulu dia pernah kecelakaan pas latihan mau ikut event gitu. Kakinya patah saat dia latihan salto. Dan karena itu dia vakum cukup lama dari dance dan sekolah, kira-kira dua tahunan gitu deh. Dan kakinya juga masih belum sembuh total sampe sekarang. Kakak kok suka sih sama dia?

 

To: Maga

Mau tau aja deh :P

 

From: Maga

Entar aku sampein deh salam cintanya J

 

To: Maga

Awas aja kalo kamu lakuin itu dek L

 

From: Maga

Hehe, iya dehh becanda. Galak banget si Kakak. J

 

Oh my to the God! Jadi Nara itu anak dance, dan dia pernah cedera parah. Ya ampun, kalo saat itu aku jadi cewek dia saat dia ngalamin cedera itu, entah apa yang terjadi sama aku. Mungkin aku bener-bener hancur liat cowok aku kesakitan L Gak bisa bayangin dan gak mau bayangin deh L Aku pun berdoa untuknya J

Oh Tuhan, andai aku bisa memohon

Tolong pindahkan rasa sakit dikakinya padaku

Aku pasti akan tersiksa melihatnya besama rasa sakit itu

Air mataku mungkin mengalir setiap melihatnya

Dia akan selalu terlihat biasa dan kuat

Meski sesungguhnya ia sangat rapuh

Tolong jaga dia Tuhan, untukku

Aku tidak menginginkan dia celaka tuk kedua kali

Aku tidak ingin kebahagiaan nya rusak

Aku sayang dia Tuhan

Tolong jaga dia untukku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURAHAN HATI SEORANG ADIK

Teruntuk padamu kakak ku Usia memang terlampau jauh membuat jarak diantara kita Aku memang tidak terlalu mengerti bagaimana kau berjuang dalam hidupmu Yang aku tau kau sibuk dengan dunia mu sendiri Aku memang terlalu kecil saat itu untuk mengerti kehidupanmu Yang aku tau, aku hanya memiliki seorang kakak  Namun tak selalu berada disisiku Ternyata bukan hanya usia yang jauh tapi juga jarak membuat kita jauh Kakak, taukah kau Aku selalu iri melihat orang lain memiliki seorang kakak yang sangat perhatian Yang selalu melindungi adiknya Yang selalu ada kapan pun adiknya membutuhkannya Kakak, aku tidak pernah menyalahkan dirimu Mungkin hanya karena keadaan yang membuatmu seperti ini Kakak, jika kau berkenan mendengarkan permintaan dari adikmu ini Bukan harta ataupun benda yang aku pinta Aku hanya meminta sedikit perhatianmu kak pada adikmu ini Hanya sedikit Bukankah seorang kakak memang begitu hakikatnya kan kak Bisa melindungi dan memperhatikan adiknya

9 Tahap Iblis Menghasut Remaja dan Anak Kecil untuk Bundir

  Foto: Remaja sedang depresi/Pexels Pernahkan kamu merasa bahwa kasus kejahatan maupun bundir akhir-akhir ini makin meningkat? Jika iya, maka kamu wajib banget baca artikel ini sampai selesai! Jadi, menurut investigasi salah satu pelaku supranatural, Adam Lucius, ketika menginterogasi sesosok iblis yang sering melakukan penghasutan terhadap anak kecil maupun remaja untuk bundir, ada 9 tahapan yang mereka lakukan. Mari simak kesembilan tahapan tersebut, agar kamu dapat sadar dan menyadarkan orang-orang di sekitarmu! Sebelum menyimak kesembilan tahapan iblis menghasut anak kecil dan remaja untuk bundir, saya selaku penulis hendak disclaimer terlebih dahulu, bahwa artikel ini bersumber dari proses interogasi Adam Lucius terhadap satu entitas iblis. Yang percaya silahkan, yang tidak percaya juga tidak apa-apa. Intinya, yang baik silahkan diambil, yang tidak baik silahkan diabaikan saja. Tahap Pertama Ilustrasi remaja suka keluar malam hari | Sumber: Pexels Jadi, tahap pertama yang akan ib

Aku Bukanlah Untukmu

  Aku sedang senyum-senyum sendiri di kamar, sambil memegang sebuah pena di tangan. Yes, right .  Nih pena tadi di kasih sama someone special . Sebenarnya sih gak terlalu spesial banget, tapi orangnya manis sih. Gak bosen buat dilihat lama-lama. Cerita asal muasal nih pena sampai ke tangan aku, gini nih ceritanya. Jadi, tadi siang pas pelajaran Biologi ada kuis dadakan gitu. Terus tiba-tiba pena ku mendadak macet. Ngeselin gak tuh? Udah deh, aku kebingungan mau nulis soal. Tanya si Asha, percuma aja. Pena aja dia sering pinjem sama aku. Ya udah, alhasil aku celingukan nyari target yang bisa minjemin aku pena. Dan tiba-tiba aja, “Sya, nih!” suara Aza memanggil ku dari belakang sambil memberikan sebuah pena kepadaku. Aku menatapnya dengan heran. “Udah ambil, cepet!” pinta Aza. Aku pun langsung mengambil pena tersebut dan berkata, “Thanks” Aza hanya tersenyum sambil mengangguk. Hmm, mungkin itu kenangan sederhana yang tidak akan pernah aku lupakan nantinya. # “Hi Sya! Boleh aku duduk di s