KONFLIK
TLAH USAI
Ada
apa ya sama perasaan ku saat ini? L
Kenangan-kenangan saat aku bersama Virga si Anak Rese itu melintas dengan
manisnya dibenakku. Kenangan saat kami pertama kali bertemu, kenangan saat kami
bercanda, kenangan saat kami ketawa bareng, kenangan waktu di Palm Spring,
kenangan terakhir pas di Camp. Vietnam. Sontak saja bibirku mengukir sebuah
senyuman J
Manis banget ya kenangan-kenangan itu J Tapi, kalo udah
inget kata-kata menyakitkan nya itu, hati ku selalu perih rasanya. Seperti luka
yang balutannya dibuka secara perlahan. Perih banget L
Kok bisa ya dia berkata semenyakitkan itu? Yah, walaupun dia mengaku cuma
bercanda. Tetap aja sakitnya masih terasa disini, di hati.
Coba
aja aku gak sms dia waktu itu, mungkin sekarang kami akan baik-baik aja. Pasti
sekarang kami udah sms an sambil ketawa bareng, atau kami bakal bercanda pas di
kelas. Jadi? Semua salah ku? Akh, sudahlah L Semua telah
berlalu, nasi sudah menjadi bubur L
Tapi,
aku merindukannya. I miss you him L Very, very,
miss him so much L So, how? Masa aku harus sms dia dan
bilang, “Vir, I miss you so much”. Oh my God! No! It was very stupid. Where the
prices of myself as a girl? No, I should not be doing it. It was very crazy.
The idea is so crazy.
Aku
pun meraih ponselku, menekan-nekan keypad nya secara ngaur hingga terbuka
phonebook. Aku memperhatikan setiap nama di list phonebook tersebut dengan
saksama. Dulu, di list ini, ada namanya, dan aku selalu antusias senyum-senyum
kayak orang gila. Sekarang, nama itu udah gak ada lagi L
Semua udah berubah L Kemudian, aku menekan menu exit dan
menekan menu message lalu menekan menu open pada writing message. Aku mengetik
sesuatu disana.
Aku
tak mengerti apa yang ku rasakan
Mengapa
tiba-tiba aku merindukan mu
Merindukan
saat-saat indah bersama mu
Merindukan
senyum yang selalu terukir indah
Yang
mampu membuat jantung ku
Berdebar
dua kali lebih cepat
Yang
membuat nafas ku terasa tercekat
Dan
dadaku terasa teramat sesak
Aku
merindukan tawa mu yang lepas
Seolah
beban di pundakmu runtuh seketika
Aku
merindukan nya, sungguh
Namun,
hatiku terlanjur terluka teramat dalam
Akan
kata-kata yang begitu mengiris hatiku
Dan
hanya kaulah yang bisa
Mengembalikannya
seperti semula
Kemudian, aku menekan menu send dan
mengetik nomer hp Virga disana.
Terserah
deh dia mau bilang aku apa L Yang penting kan maksud aku baik. Untuk
memperbaiki keadaan seperti semula.
#
Tiba-tiba
ponselku berdering. Aku meraihnya dengan malas dan menekan menu open. Mataku
seketika membulat. Dari Virga!
From: +62856xxxx
Welcome to the coffee shop!
I’ll give you a cup coffee at a price
1 coffee = 1 sweet smile
Sontak saja senyum ku merekah dengan
bahagianya. Rasanya seperti ada yang baru saja menobatkan ku menjadi seorang
putri di kerajaan yang teramat indah J Haha, lebay.
Ups J
Ternyata dia bisa so sweet juga ya J Aku kira dia
cuma bisa buat aku kesel. Btw, aku sama dia udah kayak sepasang kekasih yang
baru aja baikan ya :D Padahal kan kami cuma temen, gak lebih. Yah, walaupun aku
nya berharap lebih. But it’s impossible. Ada tembok penghalang diantara kami
berdua. Dan tembok tersebut teramat kokoh, sangat sulit untuk di runtuhkan J
Aku
kemudian menekan menu replay sambil senyam-senyum sendiri saking senengnya
dapat sms sweet banget dari someone special J
To:+62856xxxx
J
Aku kemudian menekan menu send.
Sesaat
kemudian ponselku berdering, dan dengan semangat ’45 aku segera meraihnya dan
menekan menu open.
From:+62856xxxx
J Maafin aku ya
Aku kemudian menekan menu replay.
To:+62856xxxx
Iya aku maafin kok. Gimana rasanya
dicuekkin?
Aku menekan menu send sambil ketawa
geli. Dan kemudian ponselku kembali berdering.
From:+62856xxxx
Ya, gk enak banget lah.
Haha :D Rasain! Makanya jangan bandel :P
Aku kemudian menekan menu replay.
To: +62856xxxx
Oh ya? Kenapa gak coba ngomong sama aku
secara langsung, kalo dicuekkin gak enak?
Aku menekan menu send. Ponselku berdering
lagi.
From:+62856xxxx
Hmm, aku takut kalo kamu makin marah
sama aku.
Whattt? Dia takut aku marahin dia.
Takut, apa males tuh? Aku kemudian menekan menu replay.
To: +62856xxxx
Oh ya? Masa? Padahal kalo kamu mau minta
maaf langsung ke aku, kemungkinan kita gak bakal bertengkar selama ini. Mungkin
aku bisa langsung maafin kamu. Karena sms bisa saja menipu. Jujur, aku masih
cukup sakit karena kata-kata kamu waktu itu.
From:+62856xxx
Yah, maaf deh. Aku kan gak tau kamu
marah waktu itu karena kata-kata itu L
To:+62856xxxx
Ok. Aku maafin J
Lagi ngapain Vir?
From:+62856xxxx
Lagi beres-beres rumah sambil jagain
keponakan.
To:+62856xxx
Beresin rumah? Emang bisa?
From:+62856xxxx
Ya bisa lah.
To:+62856xxx
Owh, tumben aja ada cowok yang mau beres
rumah. Kamu punya keponakan? Cewek atau cowok?
From:+62856xxxx
Iya, cowok.
To:+62856xxxx
Namanya siapa?
From:+62856xxx
Rendy
To:+62856xxxx
Umurnya berapa?
From:+62856xxx
3 tahun
To:+62856xxx
Owh ya udah deh, salam aja buat Rendy.
Jangan dibikin nangis Vir! Bye J
From:+62856xxxx
Beres boss J
Komentar
Posting Komentar