Langsung ke konten utama

MAY LOVE STORY


MY BIRTHDAY

            Saat aku tertidur nyenyak ada suara getar di dekat telinga ku. Aduh suara apa sih itu, batin ku. Aku pun kembali tidur. Kemudian suara getar itu ada lagi. Aku baru inget kalo itu suara getar ponsel ku, aku kemudian meraih benda itu. Aku melihat layarnya, Nelly? Ada apa dia dia pagi-pagi buta gini sms? Aku pun menekan menu open.

From: Nelly

Happy birthday May, semoga panjang umur ya, sehat selalu, tambah pinter, dan cepet pulang ke Banjar.

 

Ya ampun, hari ini kan hari ulang tahun ku. So sweet banget sih nih anak, rela-rela bangun jam segini cuma buat ngucapin ‘Happy Birthday’ doang.  Aaah, I love you so much :* Aku kemudian menekan menu replay.

To: Nelly

Thanks ya Nel J AMIN

 

            Kemudian aku kembali memejamkan mataku dan berusaha untuk tidur, namun sepertinya aku tidak diijinkan untuk tidur lagi. Ponsel ku terus saja bergetar tanpa henti, dan semua adalah ucapan ‘Happy Birthday’ dari teman-teman dan sahabat-sahabat ku. Aduh, aku sih seneng kalian inget hari ulang tahun ku, tapi gak sepagi ini juga kali ngucapinnya L Ngantuk nih L But, thanks very much best friends J

#

                        Seperti biasanya, aku selalu datang duluan. Dan selalu duduk di dekat jendela buat ngusir kejenuhan menunggu teman-teman ku datang dan bel berbunyi. Saat salah satu teman ku datang, dia berteriak menghampiriku.

“Maayyy! Happy birthday J Semoga panjang umur, sehat selalu, tambah pinter, tambah cantik. Pokoknya, wish you all the best” kata Frina sambil menjabat tangan ku.

Aku gak berhenti tersenyum mendengar ucapan nya.

“Iya makasih J” ucapku tulus.

            Kemudian, satu persatu teman-temanku berdatangan dan mengucapkan selamat ulang tahun padaku hingga bel tanda masuk pun berbunyi. Aku beranjak dari jendela dan duduk di kursi ku. Tiba-tiba saja Arfan teman sebangku Virga memanggilku.

“May!” panggilnya.

Aku pun menoleh ke arahnya.

“Selamat ulang tahun ya J” ucap nya.

Aku tersenyum membalas ucapan nya tersebut.

“Mana nih traktirannya?” sindir Arfan padaku.

Aku tersenyum pahit padanya.

“Traktir apaan sih?” ucap ku sedikit kesal.

“Yah apa kek” jawab nya asal.

Mata ku kemudian beralih ke Virga. Dia tersenyuum manis menatap ku dan kemudian membuka mulutnya.

“Kamu ulang tahun ya May?” tanya Virga padaku.

Aku tersenyum menjawab pertanyaannya dan kemudian berkata, “Iya J”.

Virga kembali tersenyum dan berkata, “Selamet ya J

Jantung ku seketika berhenti berdetak, nafasku tercekat, dadaku sungguh sesak. Apa katanya tadi? Virga bilang apa tadi? Selamat? Serius itu dari mulutnya? Serius? Ya ampun, dari tadi malem aku dapet ucapan selamet dan rasanya tuh seneng tapi biasa aja. Tapi, pas dia yang ngucapin, meski cuma bilang, “Selamet ya J” Rasanya kok beda banget, rasanya special banget, ada kebahagiaan yang sangat sulit buat aku jelaskan. Rasanya tuh aneh, tapi nyenengin banget. Dan aku cuma bisa menarik ujung bibirku membentuk sebuah senyuman termanis sebagai ungkapan terima kasih padanya J
            Vir, andai kamu tau apa yang sedang aku rasakan setelah kata-kata sederhana itu meluncur dari bibir indah mu. Kata-katanya memang sederhana Vir, tapi efeknya, efeknya dihatiku sangat amat luar biasa. Aku sangat bahagia, bahkan mungkin terharu Vir. Baru kali ini aku dapet ucapan selamet ulang tahun dari orang yang aku suka. Rasanya seneng banget. Yah, mungkin kalian atau pun kamu Vir, bisa saja bilang aku lebay atau apalah itu. Tapi aku bersungguh-sungguh, rasanya sangat amat membahagiakan mendengar ucapan itu keluar dari bibirmu. I hope this is not the last words from you, Vir J I hope there will be a moment like this again in the years following. I really hope, Vir J Because you are someone who is very special and very important for me J I don’t know what will happen to me if one day you can not catch me with these eyes. Am I still able to stand? Am I still able to smile like this? I don’t know, Vir J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURAHAN HATI SEORANG ADIK

Teruntuk padamu kakak ku Usia memang terlampau jauh membuat jarak diantara kita Aku memang tidak terlalu mengerti bagaimana kau berjuang dalam hidupmu Yang aku tau kau sibuk dengan dunia mu sendiri Aku memang terlalu kecil saat itu untuk mengerti kehidupanmu Yang aku tau, aku hanya memiliki seorang kakak  Namun tak selalu berada disisiku Ternyata bukan hanya usia yang jauh tapi juga jarak membuat kita jauh Kakak, taukah kau Aku selalu iri melihat orang lain memiliki seorang kakak yang sangat perhatian Yang selalu melindungi adiknya Yang selalu ada kapan pun adiknya membutuhkannya Kakak, aku tidak pernah menyalahkan dirimu Mungkin hanya karena keadaan yang membuatmu seperti ini Kakak, jika kau berkenan mendengarkan permintaan dari adikmu ini Bukan harta ataupun benda yang aku pinta Aku hanya meminta sedikit perhatianmu kak pada adikmu ini Hanya sedikit Bukankah seorang kakak memang begitu hakikatnya kan kak Bisa melindungi dan memperhatikan adiknya

9 Tahap Iblis Menghasut Remaja dan Anak Kecil untuk Bundir

  Foto: Remaja sedang depresi/Pexels Pernahkan kamu merasa bahwa kasus kejahatan maupun bundir akhir-akhir ini makin meningkat? Jika iya, maka kamu wajib banget baca artikel ini sampai selesai! Jadi, menurut investigasi salah satu pelaku supranatural, Adam Lucius, ketika menginterogasi sesosok iblis yang sering melakukan penghasutan terhadap anak kecil maupun remaja untuk bundir, ada 9 tahapan yang mereka lakukan. Mari simak kesembilan tahapan tersebut, agar kamu dapat sadar dan menyadarkan orang-orang di sekitarmu! Sebelum menyimak kesembilan tahapan iblis menghasut anak kecil dan remaja untuk bundir, saya selaku penulis hendak disclaimer terlebih dahulu, bahwa artikel ini bersumber dari proses interogasi Adam Lucius terhadap satu entitas iblis. Yang percaya silahkan, yang tidak percaya juga tidak apa-apa. Intinya, yang baik silahkan diambil, yang tidak baik silahkan diabaikan saja. Tahap Pertama Ilustrasi remaja suka keluar malam hari | Sumber: Pexels Jadi, tahap pertama yang akan ib

Aku Bukanlah Untukmu

  Aku sedang senyum-senyum sendiri di kamar, sambil memegang sebuah pena di tangan. Yes, right .  Nih pena tadi di kasih sama someone special . Sebenarnya sih gak terlalu spesial banget, tapi orangnya manis sih. Gak bosen buat dilihat lama-lama. Cerita asal muasal nih pena sampai ke tangan aku, gini nih ceritanya. Jadi, tadi siang pas pelajaran Biologi ada kuis dadakan gitu. Terus tiba-tiba pena ku mendadak macet. Ngeselin gak tuh? Udah deh, aku kebingungan mau nulis soal. Tanya si Asha, percuma aja. Pena aja dia sering pinjem sama aku. Ya udah, alhasil aku celingukan nyari target yang bisa minjemin aku pena. Dan tiba-tiba aja, “Sya, nih!” suara Aza memanggil ku dari belakang sambil memberikan sebuah pena kepadaku. Aku menatapnya dengan heran. “Udah ambil, cepet!” pinta Aza. Aku pun langsung mengambil pena tersebut dan berkata, “Thanks” Aza hanya tersenyum sambil mengangguk. Hmm, mungkin itu kenangan sederhana yang tidak akan pernah aku lupakan nantinya. # “Hi Sya! Boleh aku duduk di s