SWEET
MOMENTS
Bentar
lagi 17 Agustus, tanggal yang paling special buat warga Indonesia. Dan wajib
ada sebuah acara untuk memperingatinya. Tidak ketinggalan anggota OSIS yang
sibuk menyiapkan segala hal untuk acara yang sudah mereka rencanakan. Salah
satu acaranya adalah lomba Cerdas Cermat. Yah, dengan kejamnya teman-teman ku
memilih ku sebagai perwakilan kelas untuk lomba tersebut dengan keyakinan aku
bakal menang. Oh No! L Virga sebenarnya juga ditunjuk, tapi
dia gak mau dan dengan sedikit paksaan dari wali kelas, akhirnya hatinya
melunak dan menyetujui untuk ikut lomba tersebut. Dasar J
Apa
kalian berpikiran aku hanya berdua dengan Virga? Apa kalian menginginkan itu
terjadi? Apa kalian yakin? Sayang nya tidak J Ada satu lagi
perwakilan dari kelas kami, nama nya Wisnu. Yah, sebenarnya aku juga berharap
seperti itu. Berdua dengan Virga, ya hanya berdua dengannya. Tapi itu hanya
sekedar harapan J
Persiapan
untuk menghadapi lomba cerdas-cermat, aku pastinya belajar. Tapi teman-teman
sekelas ku malah pada sibuk bikin yel-yel yang cukup membuat perut ku sakit
karena sering tertawa melihat ide-ide konyol dan aneh mereka. Dan yang terpilih
akhirnya adalah lagu keong racun yang mereka rombak abis dengan kata-kata
mereka.Ada-ada aja sih kalian. Gokil abis sumpah J Tapi thanks
banget sih, kalian serius banget bikin yel-yel buat semangatin kami. J
Kami pasti berusaha untuk jadi pemenang, tapi gak janji lho. Kami kan hanya
bisa berusaha J
Saat
aku sedang sibuk belajar untuk persiapan lomba besok, aku iseng sms Virga.
To: Virga
Vir, kamu baca IPS sama IPA ya.
Aku baca Bindo, Wisnu baca Bing sama
MTK. Ok J
Aku pun menekan menu send.
Aku
kembali focus dengan buku di tangan ku. Hingga ponsel ku berdering tiba-tiba.
Aku langsung meraihnya dan melihat layarnya. Senyum ku langsung mengembang dan
langsung menekan menu open.
From: Virga
Aduh May, sorry banget L
Aku gak bisa belajar deh kayak nya.
Capek banget nih abis pulang kerja. L
Aku pun kemudian menekan menu replay.
Dan mulai mengetik sesuatu disana.
To: Virga
Ya ampun
L
Baru pulang kerja? Jam segini? Ya udah kamu istirahat aja deh J
Biar aku aja yang belajar Bindo, IPS, dan IPA. J Good night Vir J
Have a nice dream J
Sebelum menekan menu send. Tangan ku
dengan cepat menghapus semua kata-kata tersebut dan mulai mengetik ulang.
To: Virga
Ya udah deh
#
Sebelum acara dimulai kami upacara
terlebih dahulu. Setelah upacara usai, ada sedikit problem yang terjadi hingga
lomba Cerdas Cermat ditunda beberapa saat. Sambil menunggu, aku duduk di kelas
dan mengeluarkan buku-buku. Saat aku sedang focus membaca buku, Virga tiba-tiba
saja duduk disamping ku. Aku sekuat tenaga mengendalikan diriku sebisa ku. Tapi
jantungku berdebar tiga kali lebih cepat dari biasanya. Nafas ku tercekat, dada
ku sesak. Aku berusaha sekuat
tenaga tetap focus pada buku yang sedang
ku baca.
“Lagi belajar ya?” tanya nya.
Aku diam saja berusaha tetap focus pada
buku yang ku baca.
“Tadi malam aku capek banget, abis
pulang kerja aku langsung ke vihara, terus pulang sampe rumah jam 10.” ucap
nya.
Vihara? Kenapa? Kaget ya? Dia emang
bukan cowok muslim, dia beragama Budha. Pasti aneh kan? Cewek berjilbab kayak
aku kok sukanya sama cowok yang bukan beragama Islam. Bukannya biasanya cewek
berjilbab akan condong ke cowok alim. Iya kan? Awalnya aku juga heran sama diriku
sendiri, kenapa bisa suka sama dia? Tapi, ya mau gimana lagi, nama nya juga cinta
yang udah memilih dia untuk aku. Mau disangkal bagaimana pun juga bakal
percuma. So, nikmati aja lagi J
Gak biasanya dia terbuka gini sama aku ?
Aku sejenak menatap wajahnya. Ada raut kelelahan tergambar disana. Coba aja aku
bisa bantu mengurangi beban di pundak mu Vir, apa pun pasti akan ku lakukan J
Virga
tiba-tiba saja menoleh ke arah ku.
“Iya gak papa kok” ucap ku dengan seulas
senyum.
Virga meraih salah satu buku yang
berserakan di atas mejaku dan kemudian membacanya. Andai Vir, andai saja aku bisa
menyentuh dan memelukmu, aku pasti akan melakukannya. Aku sangat teriris
melihat raut wajah letih dan lelah di wajahmu yang slalu memberi ku kebahagiaan
setiap detiknya J Aku gak rela Vir, enggak L
Sambil
membaca buku dia berbicara padaku.
“Kita harus menang nih?” tanya nya.
Aku tersentak seketika.
“Maunya sih menang, soalnya udah minta
doa sama orang tua juga” jawab ku.
“Jadi, kita harus menang dong ya J”
ucap nya dengan senyuman sihir itu.
Kita Vir? Udah dua kali kamu ucapin kata
‘Kita’. Apa suatu saat kamu dan aku akan menjadi kita? Apakah itu mungkin Vir?
#
Aku,
Virga, dan yang lainnya berjalan menuju aula. Jantungku berdebar kencang, kalo
ini namanya nervous. Andai aku adalah kekasih Virga, pasti aku akan menggenggam
tangannya dengan erat dan berkata, “Vir, aku gugup banget”. Tapi sayang nya,
aku hanya bisa mengatasi rasa gugup ku sendirian J
Aku,
Virga, dan Wisnu duduk di kursi grup kami. Aku berada di tengah-tengah mereka.
Dan dengan kejam nya mereka memilih ku untuk jadi jubir. Tega! L
Aku sekilas melihat teman-teman sekelasku yang sedang berkumpul menonton lomba
ini. Aku gak bisa bayangin, apa mereka yakin akan menyanyikan yel-yel itu? It’s
very impossible J
Saat
lomba akan dimulai, pembawa acara meminta yel-yel dari masing-masing kelas. Aku
memandang ke arah teman-teman ku, dan yang seperti ku kira sebelumnya. Mereka
malu untuk menyanyikan yel-yel tersebut. Dan akhirnya hanya ada satu orang
berdiri dan sedikit menyanyi namun duduk kembali. Aku, Virga, dan Wisnu hanya
tersenyum geli melihat tingkah mereka. Kalian itu unik tau gak J
Lomba
sesi pertama berjalan lancar, kami bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
dengan mulus. Sebenernya yang banyak jawab sih, Virga sama Wisnu, tapi aku juga
ikut mikir lho J Akhirnya lomba sesi pertama selesai dan
kami lanjut ke sesi ke dua. Virga tersenyum lega padaku, aku pun memberikan
seulas senyum termanis yang ku bisa J
Lomba
sesi kedua pun dimulai, kali ini tak selancar yang tadi. Kami cukup kesulitan.
Namun ada suatu kejadian konyol yang ku lakukan, aku dengan cepat mengangkat
tangan beberapa saat setelah pertanyaan dibacakan, padahal kami belum
mendapatkan jawabannya. Aku pun meminta Virga dan Wisnu agar cepat menjawab,
namun mereka belum juga mendapatkan jawaban, dan setelah jawaban di dapatkan,
sayang nya jawaban itu salah. Dan alhasil, kami gagal untuk lanjut ke babak
final. Sebenernya aku kecewa tapi ya udah deh. Dan aku juga merasa bersalah
atas kekonyolan yang ku buat. Sorry Vir L
#
Seharian
aku gak tenang memikirkan jawaban dari soal di lomba tersebut dan aku pun
mencoba mencari jawabannya dengan mencoret-coret buku tulisku. Ah, aku sudah
dapat jawabannya. Seruku dalam hati. Tanpa pikir panjang aku langsung meraih hp
ku dan mengetik sms pada Virga.
To: Virga
Vir, aku udah dapet nih jawaban dari
soal tadi. Beda tau sama jawaban yang aslinya. Sorry ya, gara-gara aku, kita
jadi gagal deh L
Aku kemudian menekan menu send.
Aku
berdiam sejenak menerka-nerka apa yang akan dikatakan Virga selanjutnya. Kemudian,
ponselku berdering. Aku segera meraihnya dan langsung saja menekan menu open.
From: Virga
Ya udah lah, kan udah terjadi
Segini doang responnya? Tapi bener juga
sih, gak bakal ngerubah keadaan juga dan gak bakal bikin kami jadi pemenang nya
juga L
Aku pun langsung menekan menu replay dan mengetik sesuatu disana.
To: Virga
Iya juga sih J
Segera ku tekan menu send dengan senyum
mengembang di bibirku.
Komentar
Posting Komentar