Langsung ke konten utama

KAMU (Mau Jadi Pacar Aku Gak?)

 



Aku sedang bersiap untuk tidur, namun satu notifikasi dari Sagi mengubah niatku.

Bulan. Sampaikan senyumku. Tuk awali malam ini padanya.

Aku mengenal bait-bait puisi ini. Dia benar, saat bilang akan membuka email dan mencari puisi-puisi ku. What do you mean Sa? Please don't hurt me again. Hehhhh....

Bintang. Nyanyikanlah sebuah lagu. Untuk penghantar tidurnya.’ aku membalas pesannya dengan sambungan bait puisi tersebut.

Dan langit. Kecuplah keningnya untukku. Sebelum ia bermimpi indah.’ Sagi melanjutkan.

Langit. Selimutilah tubuhnya dengan gelapmu.’ aku mereply kembali pesannya.

Ku ingin dia bahagia’ balas Sagi.

Meski ku tak disampingnya’ sambung ku.

Ku ingin hidupnya diselimuti kebahagiaan’ sambung Sagi.

Tanpa air mata kepedihan. Meski ku harus menangis atas kebahagiaannya.’ aku mengakhiri bait puisi ini.

Kemudian Sagi mengirim emoticon senyum.

Thanks’ ucapku.

Untuk?’ tanya Sagi.

Udah mau baca puisi-puisi labil gue (emot ketawa)’ jawab ku.

(emot ketawa) Bagus kok’ puji Sagi.

Udahlah Sa, bilang jelek juga gak papa’ kata ku.

Enggak, beneran, bagus kok. Aku bisa baca isi hati kamu lewat puisi-puisi itu. Kamu secinta itu yaa sama aku?’ tanya Sagi.

Aku merasa shock mendapatkan pertanyaan tersebut dari Sagi.

Menurut kamu?’ aku balik bertanya.

Ya gitu. Terus gimana?’ tanya Sagi lagi.

Gimana apanya?’ tanya ku menggodanya.

Masih?’ tanya Sagi lagi.

Masih apa?’ aku masih pura-pura lugu.

Kamu pasti paham deh maksud aku apa. Yaelah.’ Sagi mulai gemas.

‘Apa sih Sa? Kamu mau nanya apa sih? Mau nanya aku udah punya pacar atau belum?’ aku masih menggodanya.

Astaga nih cewek, kalo ngomong gak pake filter.’ jawab Sagi.

(emot ketawa) Aku single kok. Kalo itu yang mau kamu tau.’ aku memperjelas.

Bukan itu’ Sagi makin kesal.

Jadi apa?’ tanya ku.

Kamu masih cinta gak sama aku?’ tanya Sagi.

Emang nya itu penting buat kamu? Sa, jangan bilang. Kamu suka sama aku?’ tanya ku.

Tink. Astaga. Kamu bisa basa-basi dikit gak siii? Gak usah to do point gitu. Aku berasa ditodong tau?’ Sagi langsung mendadak bawel.

Haha. Sorry sorry.’ balas ku

Iya kali’ balasan dari Sagi muncul di layar hp ku.

Iya apaan?’ jawab ku polos.

Ya kamu pasti taulah apa yang aku maksud’ ucap Sagi terselip rasa kesal.

Tadi aku disuruh basa-basi. Aku basa-basi salah lagi. Huft.’ aku mengeluh.

Tau ahhh, pusing’ Sagi semakin frustasi.

Ciee ngambek. Jadi beneran nih suka sama aku?’ aku menggodanya.

Iya kali’ Sagi beneran ngambek.

Haha. Kok lucu yaa?’ aku menertawakan apa yang sedang terjadi.

KOK LUCU?’ balas Sagi.

Okey, dia semakin kesal sepertinya.

Yaa lucu aja seorang Sagi naksir sama fansnya’ jelas ku.

Emang gak boleh?’ tanya nya.

Boleh sih. Cuma, agak aneh aja.’ jawab ku.

Apanya yang aneh? Aku kan naksir cewek dan dia manusia. Wajar dong?’ Sagi mulai emosi.

Cieeee. Jadi beneran naksir nih?’ aku semakin menggodanya.

Njirrr. Sialan kamu yaa. Salting nih aku.’ kata Sagi.

Aku hanya membalas pesannya dengan emot tertawa.

Dih diketawain lagi’ Sagi kembali kesal.

Haha. Kok kamu bisa sii naksir aku?’ tanya ku.

Gak tau. Kalo pertanyaannya ditanya balik. Kok bisa kamu cinta sama aku?’ Sagi membalikkan pertanyaan yang sama.

Ya bisalah. Kamu kan ganteng, terkenal, kaya, baik, lucu, ngangenin.’ jawab ku jujur.

Sumpah. Gak ada jaim nya yaa kamu jadi cewek. Tapi aku suka sii. Lebih frontal. Haha.’ kata Sagi.

Haha. Gue bingung harus bangga atau sedih.’ kata ku.

(emot ketawa) Tinkkk. Kamu lucu banget siii.’ kata Sagi gemas.

wkwkwkwk’ aku membalas pesannya sambil tertawa.

Mau jadi pacar aku gak?’ Sagi nembak aku.

Deg.

Enggak’ jawab ku.

Why?’ tanya Sagi.

Kenapa harus iya?’ tanya ku balik.

Kenapa enggak?’ tanya Sagi lagi.

You know lah. Jadi pacar seorang Sagitarius. Gak bisa bayangin gue. Berat.’ jelas ku.

Kamu takut sama wartawan? Fans-fans aku? Netizen? C'mon. Santai dong Tink. Ini tentang kita. Bukan mereka.’ Sagi berusaha meyakinkan ku.

Aku tau. Tapi gak semudah itu Sa. Gak segampang itu.’ elakku.

Ayolah. Kita hadapin sama-sama.’ bujuk Sagi.

Mantan-mantan kamu, semua seleb. Aku apa Sa?’ aku mengungkapkan alasanku.

Kenapa kamu jadi insecure gitu sih?’ tanya Sagi.

Bukan insecure. Tapi realistis.’ jawab ku.

Kenapa?’ tanya Sagi mulai emosi.

Kenapa apanya?’ balasku.

Kenapa kamu gak mau berjuang?’ tanya Sagi lagi.

Kamu bahkan belum ketemu sama aku. Belum lihat seperti apa wajahku. Jauh Sa. Jauh banget sama mantan-mantan kamu yang cantiknya kelewatan.’ jawab ku.

Kenapa sii harus selalu ngebandingin diri kamu sama mantan-mantan aku? Mereka cuma masa lalu. Kamu masa depan aku.’ dia berusaha meyakinkan.

Jangan bodoh Sa. Jangan terburu sama nafsu. Aku jelek. Banget. Dan kamu pasti malu kalo jalan sama aku.’ jelas ku.

‘Aku gak mau nilai kamu cuma dari fisik’ kata Sagi.

Bullshitt. Aku pernah coba suka sama orang gak mandang fisik. Itu munafik Sa.’ aku beropini.

Aaarrrrggghhh. Aku beneran suka sama kamu Tink. Aku harus gimana lagi agar kamu bisa terima itu?’ tanya Sagi mulai frustasi.

Aku terima rasa suka kamu. Kapan aku bilang nolak? Yang aku tolak jadi pacar kamu. Karena itu gak mungkin.’ jelas ku.

Kamu yang batasin diri kamu sendiri’ judge Sagi padaku.

Aku cuma gak mau bahagia terus patah. Udah cukup Sa. Udah cukup aku sakit selama ini karena kamu.’ lirih ku.

Kasih aku kesempatan untuk nebus rasa sakit itu’ pinta Sagi.

Cukup’ jawab ku.

Aku serius sama kamu’ Sagi masih berusaha.

Itu cuma perasaan gegabah Sa. Aku yakin kamu cuma lagi gabut. Galau abis disakitin gebetan kamu mungkin. Makanya kamu lampiasin ke aku. Cukup Sa. Cukup.’ pintaku.

Aku beneran suka Tink sama kamu. Please. Kasih aku kesempatan.’ Sagi memohon.

Kita temenan aja yaa. Supaya kita gak saling menyakiti’ pintaku.

Hufffttt. Ok. Kita mulai dengan pertemanan.’ akhirnya Sagi menyerah.

Maaf kalo selama ini aku sering buat kamu sakit hati’ Sagi meminta maaf padaku.

Bukan salah kamu. Aku aja yang terlalu berharap. Makasih udah mau jadi temen aku. Kamu tau gak Sa?’ tanya ku.

Apa?’ tanya Sagi balik.

Seneng banget aku punya temen seleb’ aku menekan tombol send.

Kalo punya pacar seleb pasti lebih seneng’ balas Sagi.

Sagiii. Please stop it.’ pinta ku.

Okey fine’ jawab nya.

Aku pun bersembunyi dalam selimut bergegas segera tidur. Apa yang terjadi hari ini sungguh membuatku shock. Aku butuh menenangkan hati dan pikiran ku. Mungkin dengan tidur semuanya akan menjadi lebih baik.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURAHAN HATI SEORANG ADIK

Teruntuk padamu kakak ku Usia memang terlampau jauh membuat jarak diantara kita Aku memang tidak terlalu mengerti bagaimana kau berjuang dalam hidupmu Yang aku tau kau sibuk dengan dunia mu sendiri Aku memang terlalu kecil saat itu untuk mengerti kehidupanmu Yang aku tau, aku hanya memiliki seorang kakak  Namun tak selalu berada disisiku Ternyata bukan hanya usia yang jauh tapi juga jarak membuat kita jauh Kakak, taukah kau Aku selalu iri melihat orang lain memiliki seorang kakak yang sangat perhatian Yang selalu melindungi adiknya Yang selalu ada kapan pun adiknya membutuhkannya Kakak, aku tidak pernah menyalahkan dirimu Mungkin hanya karena keadaan yang membuatmu seperti ini Kakak, jika kau berkenan mendengarkan permintaan dari adikmu ini Bukan harta ataupun benda yang aku pinta Aku hanya meminta sedikit perhatianmu kak pada adikmu ini Hanya sedikit Bukankah seorang kakak memang begitu hakikatnya kan kak Bisa melindungi dan memperhatikan adiknya

9 Tahap Iblis Menghasut Remaja dan Anak Kecil untuk Bundir

  Foto: Remaja sedang depresi/Pexels Pernahkan kamu merasa bahwa kasus kejahatan maupun bundir akhir-akhir ini makin meningkat? Jika iya, maka kamu wajib banget baca artikel ini sampai selesai! Jadi, menurut investigasi salah satu pelaku supranatural, Adam Lucius, ketika menginterogasi sesosok iblis yang sering melakukan penghasutan terhadap anak kecil maupun remaja untuk bundir, ada 9 tahapan yang mereka lakukan. Mari simak kesembilan tahapan tersebut, agar kamu dapat sadar dan menyadarkan orang-orang di sekitarmu! Sebelum menyimak kesembilan tahapan iblis menghasut anak kecil dan remaja untuk bundir, saya selaku penulis hendak disclaimer terlebih dahulu, bahwa artikel ini bersumber dari proses interogasi Adam Lucius terhadap satu entitas iblis. Yang percaya silahkan, yang tidak percaya juga tidak apa-apa. Intinya, yang baik silahkan diambil, yang tidak baik silahkan diabaikan saja. Tahap Pertama Ilustrasi remaja suka keluar malam hari | Sumber: Pexels Jadi, tahap pertama yang akan ib

Aku Bukanlah Untukmu

  Aku sedang senyum-senyum sendiri di kamar, sambil memegang sebuah pena di tangan. Yes, right .  Nih pena tadi di kasih sama someone special . Sebenarnya sih gak terlalu spesial banget, tapi orangnya manis sih. Gak bosen buat dilihat lama-lama. Cerita asal muasal nih pena sampai ke tangan aku, gini nih ceritanya. Jadi, tadi siang pas pelajaran Biologi ada kuis dadakan gitu. Terus tiba-tiba pena ku mendadak macet. Ngeselin gak tuh? Udah deh, aku kebingungan mau nulis soal. Tanya si Asha, percuma aja. Pena aja dia sering pinjem sama aku. Ya udah, alhasil aku celingukan nyari target yang bisa minjemin aku pena. Dan tiba-tiba aja, “Sya, nih!” suara Aza memanggil ku dari belakang sambil memberikan sebuah pena kepadaku. Aku menatapnya dengan heran. “Udah ambil, cepet!” pinta Aza. Aku pun langsung mengambil pena tersebut dan berkata, “Thanks” Aza hanya tersenyum sambil mengangguk. Hmm, mungkin itu kenangan sederhana yang tidak akan pernah aku lupakan nantinya. # “Hi Sya! Boleh aku duduk di s