Langsung ke konten utama

9 Tahap Iblis Menghasut Remaja dan Anak Kecil untuk Bundir


 

9 Tahap Iblis Menghasut Remaja dan Anak Kecil untuk Bundir
Foto: Remaja sedang depresi/Pexels

Pernahkan kamu merasa bahwa kasus kejahatan maupun bundir akhir-akhir ini makin meningkat? Jika iya, maka kamu wajib banget baca artikel ini sampai selesai!

Jadi, menurut investigasi salah satu pelaku supranatural, Adam Lucius, ketika menginterogasi sesosok iblis yang sering melakukan penghasutan terhadap anak kecil maupun remaja untuk bundir, ada 9 tahapan yang mereka lakukan. Mari simak kesembilan tahapan tersebut, agar kamu dapat sadar dan menyadarkan orang-orang di sekitarmu!

Sebelum menyimak kesembilan tahapan iblis menghasut anak kecil dan remaja untuk bundir, saya selaku penulis hendak disclaimer terlebih dahulu, bahwa artikel ini bersumber dari proses interogasi Adam Lucius terhadap satu entitas iblis. Yang percaya silahkan, yang tidak percaya juga tidak apa-apa. Intinya, yang baik silahkan diambil, yang tidak baik silahkan diabaikan saja.

Tahap Pertama

Ilustrasi remaja suka keluar malam hari | Sumber: Pexels

Jadi, tahap pertama yang akan iblis lakukan yakni mencari target secara random. Kebanyakan targetnya adalah anak-anak atau remaja yang sering keluar malam hari, mulai sekitar pukul 18.00. Khususnya lagi anak-anak atau remaja yang kekurangan perhatian maupun yang tidak dipedulikan oleh keluarganya.

Target tersebut dapat terdeteksi dengan mudah oleh para iblis, karena mereka memiliki aura hitam dan pekat. Aura tersebutlah yang menunjukkan bahwa mereka sedang dirundung banyak masalah. Sehingga, perlindungan Tuhan pun secara otomatis akan menjauh.

Namun, ada beberapa anak yang memiliki aura tersebut, tetapi tidak dapat kami (para iblis) sentuh. Alasannya, karena terdapat energi positif dari kedua orang tua si Anak.

Jadi, walaupun anak tersebut memiliki mental yang lemah, namun karena adanya doa, perhatian, care, serta kasih sayang yang orang tuanya berikan, maka anak-anak tersebut akan mendapatkan perlindungan dari Tuhan. Pasalnya, doa, perhatian, rasa peduli, dan kasih sayang yang tulus tersebut mengandung energi Tuhan.

Tahap Kedua

Setelah mendapatkan target yang cocok, aku (iblis) akan mulai mengikuti si Anak dan tinggal bersamanya. Lalu, setiap harinya akan ku bisikan pada anak kecil atau remaja tersebut kalimat-kalimat negatif secara berulang, seperti: 
  1. Mereka semua jahat yah?
  2. Gak ada yang bisa ngertiin aku
  3. Gak ada yang sayang sama aku
  4. Gak ada yang peduli sama aku
Pola bisikan kalimat tersebut adalah yang terbaik, menurut si Iblis.

Tahap Ketiga

Jika anak atau remaja tersebut telah terpengaruh dengan bisikan si Iblis, maka si Iblis akan menempelkan energi negatifnya pada mereka. Dampaknya, orang-orang sekitar si Anak, mulai dari orang tuanya, keluarga terdekatnya, teman, atau siapa pun yang berada di sekeliling si Anak akan merasa kesal hingga membenci si Anak.

Mereka akan selalu berpikiran negatif tentang anak tersebut, karena manipulasi yang dibentuk oleh si Iblis. Demi memperburuk kondisi mental si Anak.

Tahap Keempat

Ilustrasi seorang anak dibully oleh teman-teman sekelasnya | Sumber: Pexels

Berikutnya, apabila orang-orang di sekitar si Anak sudah terkena manipulasi si Iblis, maka iblis akan mulai menghasut dan membisikkan kalimat-kalimat agar orang-orang terdekat si Anak membully serta menyakiti anak tersebut. Supaya, si Anak semakin terpuruk.

Semua amarah dan emosi yang dirasakan oleh orang-orang tersebut terhadap si Anak, sebenarnya sudah terbooster dan terpacu oleh energi negatif iblis, agar membuat si Anak semakin terjatuh dan terpuruk ke dalam kesedihannya.

Tahap Kelima

Selanjutnya, jika si Anak sudah semakin terpuruk, si Iblis akan menjadikannya alat untuk melakukan berbagai tindakan kejahatan terhadap orang lain. Misalnya mencuri, jadi pembully, maupun tawuran. Namun, apabila si Anak tidak bisa dijadikan alat, maka iblis akan terus menghasutnya untuk melakukan bundir.

Tahap Keenam

Bila si Anak sudah semakin terpengaruh, kemudian iblis akan menyuruhnya untuk melakukan tindakan-tindakan dosa dan memperbanyak penyakit hati. Lalu, pada akhirnya si Anak akan semakin jauh dari energi positif ataupun energi ketuhanan. Selain itu, si Iblis juga bertekad untuk memastikan doa-doa si Anak tidak akan didengar oleh Tuhan.

Tahap Ketujuh

Ilustrasi remaja suka menyendiri | Sumber: Pexels

Jika si Anak sudah semakin jauh dari energi ketuhanan, iblis pun akan membuat anak tersebut menjadi semakin malas. Mulai dari malas berpikir, malas untuk melantunkan doa kepada Tuhan, malas belajar, hingga malas berkomunikasi dengan orang lain. Lalu, pada akhirnya ia lebih senang untuk menyendiri.

Nah, apabila si Anak mulai suka menyendiri, maka iblis akan terus membisikkan pada si Anak supaya semakin nyaman dalam kesendiriannya.

Kemudian, ketika si Anak dalam kesendiriannya, si Iblis akan membisikkan hasutan-hasutan agar anak tersebut semakin banyak memiliki penyakit hati (dendam, iri, dengki, dll). Pada akhirnya, tumpukan penyakit hai tersebut membentuk suatu energi dosa dan iblis pun mendapatkan akses untuk menguasai anak tersebut.

Akses tersebut nantinya akan membuat si Anak tidak memiliki kesadaran mutlak sebagai manusia, sehingga sebagian kesadarannya akan dikontrol oleh iblis.

Tahap Kedelapan

Nah, apabila telah dapat mengontrol si Anak, iblis pun akan semakin sering membisikkan amarah dan emosi negatif ke si Anak terhadap orang-orang yang sudah menyakiti dirinya. Supaya si Anak membalas dendam atau melakukan tindakan buruk terhadap mereka. Jadi, akhirnya semakin menumpuklah emosi negatif ke orang lain maupun ke diri si Anak tersebut.

Jenis tindakan yang dapat si Anak lakukan cukup beraneka ragam, tergantung kondisi mentalnya. Misalnya, dia bisa melukai, memukul, membenturkan diri ke dinding, maupun melukai binatang sebagai sasarannya.

Tahap Kesembilan

Ilustrasi remaja bundir | Sumber: Pexels

Selanjutnya, si Iblis akan berupaya untuk memberikan berbagai mimpi buruk dan membisikkan bayangan-bayangan kejahatan ke dalam alam bawah sadar si Anak. Tujuannya adalah supaya si Anak menyakiti atau menghabisi orang lain atau mengakhiri hidupnya.

Kondisi pada tahap ini terjadi sekitar 39 hari, hingga akhirnya si Anak akan melakukan tindakan-tindakan kejahatan tersebut.

Menurut dari penuturan si Iblis, waktu yang ia butuhkan mulai dari mengikuti target hingga membuatnya  melakukan bundir bergantung dari kondisi mental si Target. Apabila si Anak memiliki mental yang rendah dan telah hancur serta tidak ada yang membantunya untuk bangkit, maka prosesnya jauh lebih cepat, yakni dalam kisaran bulanan.

Namun, apabila si Anak dikelilingi oleh orang-orang yang supportif dan memiliki energi positif ketuhanan, maka waktu yang dibutuhkan sekitar 3 tahun atau tidak terpengaruh sama sekali hingga mereka dewasa dan mereka pun secara otomatis akan selamat dari jerat rayuan iblis untuk bundir.

Informasi tambahan, apabila si Iblis berhasil membuat target-targetnya melakukan bundir, maka jiwa-jiwa penasaran mereka akan disatukan dengan energi iblis tersebut untuk upgrade kekuatan si Iblis, demi berkuasa di zaman sekarang.

Pasalnya, ketika energi iblis dan jiwa penasaran tersebut bermetamorfosis, maka bisikan-bisikan dan energi iblis tersebut akan semakin kuat dampaknya. Sehingga, mampu membidik target korban selanjutnya sebanyak 4-7 sekaligus dalam satu waktu. Walaupun, tingkat keberhasilannya belum terjamin. Selain itu, jiwa-jiwa tersesat (bundir) tersebut disetorkan oleh iblis pada penguasa kaum mereka.

Sekian informasi yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat dan jangan lupa kasihi orang-orang disekitarmu, jangan acuh, tingkatkan lagi kepedulian terhadap sesama, dan tingkatkan lagi hubungan dengan Tuhan!

Credit (sumber referensi): 
Konten YouTube Channel Adam Lucius-Iblis Penghasut Anak Kecil & Remaja untuk Bunuh D1r1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURAHAN HATI SEORANG ADIK

Teruntuk padamu kakak ku Usia memang terlampau jauh membuat jarak diantara kita Aku memang tidak terlalu mengerti bagaimana kau berjuang dalam hidupmu Yang aku tau kau sibuk dengan dunia mu sendiri Aku memang terlalu kecil saat itu untuk mengerti kehidupanmu Yang aku tau, aku hanya memiliki seorang kakak  Namun tak selalu berada disisiku Ternyata bukan hanya usia yang jauh tapi juga jarak membuat kita jauh Kakak, taukah kau Aku selalu iri melihat orang lain memiliki seorang kakak yang sangat perhatian Yang selalu melindungi adiknya Yang selalu ada kapan pun adiknya membutuhkannya Kakak, aku tidak pernah menyalahkan dirimu Mungkin hanya karena keadaan yang membuatmu seperti ini Kakak, jika kau berkenan mendengarkan permintaan dari adikmu ini Bukan harta ataupun benda yang aku pinta Aku hanya meminta sedikit perhatianmu kak pada adikmu ini Hanya sedikit Bukankah seorang kakak memang begitu hakikatnya kan kak Bisa melindungi dan memperhatikan adiknya

Aku Bukanlah Untukmu

  Aku sedang senyum-senyum sendiri di kamar, sambil memegang sebuah pena di tangan. Yes, right .  Nih pena tadi di kasih sama someone special . Sebenarnya sih gak terlalu spesial banget, tapi orangnya manis sih. Gak bosen buat dilihat lama-lama. Cerita asal muasal nih pena sampai ke tangan aku, gini nih ceritanya. Jadi, tadi siang pas pelajaran Biologi ada kuis dadakan gitu. Terus tiba-tiba pena ku mendadak macet. Ngeselin gak tuh? Udah deh, aku kebingungan mau nulis soal. Tanya si Asha, percuma aja. Pena aja dia sering pinjem sama aku. Ya udah, alhasil aku celingukan nyari target yang bisa minjemin aku pena. Dan tiba-tiba aja, “Sya, nih!” suara Aza memanggil ku dari belakang sambil memberikan sebuah pena kepadaku. Aku menatapnya dengan heran. “Udah ambil, cepet!” pinta Aza. Aku pun langsung mengambil pena tersebut dan berkata, “Thanks” Aza hanya tersenyum sambil mengangguk. Hmm, mungkin itu kenangan sederhana yang tidak akan pernah aku lupakan nantinya. # “Hi Sya! Boleh aku duduk di s