Hi! Nama aku Wika, hari ini adalah hari pertama ku masuk SMK dan hari pertama untuk berpetualang menarik perhatian seseorang yang telah merebut hati ku waktu MOS kemarin. Seseorang yang berbadan tegap, berkulit putih dan berkaca mata.
Seseorang yang duduk terpaku di samping ku, yang kemudian pindah ke belakang ku dan menggoyang-goyangkan kursi tempat ku duduk dengan kaki nya. Virga, ya namanya Virga, itu yang aku tahu tentangnya.
Hari ini apel pertama aku di SMK dan apel yang sangat berkesan bagi ku, karena dia berdiri tepat di depan ku.
‘Wah, si Ganteng melindungi ku dari terik matahari’ batin ku.
#
Gak kerasa udah satu minggu aku resmi menjadi pelajar SMK dan resmi menjadi teman deket Virga. Virga ternyata anak yang pintar, asik di ajak ngobrol, gokil, lucu, pokok nya tipe aku banget deh. Hehe.
Pernah suatu malam aku menerima SMS dari nomor gak dikenal,
Sender: +62128xxxxx
Wi, nomor satu rumus nya apa tuh?
Kemudian, aku pun langsung membalasnya,
To: +62128xxxxx
Kamu siapa?
Beberapa menit kemudian, datang SMS balasan dari nomor tersebut,
Sender: +62128xxxxx
Aku Virga
Hah? Apa? Virga? Aku gak mimpi kan? Virga SMS aku, wow!!!
Sejak malam itu, aku jadi semakin sering SMS an sama Virga. Aku sih berharap dia juga suka sama aku. Semoga. Batin ku.
#
Hari ini sekolah ku sedang mengadakan acara tahunan sekolah, yah yang bikin sih OSIS. Aku sih semangat-semangat aja ikut acara itu, lumayan bisa seharian sama Virga.
Di acara itu, banyak banget lombanya, tapi aku malah di ajak sama Virga buat main basket bareng dia.
"Wi, main basket yuk!" ajak Virga.
"Entar dimarah kakak-kakak OSIS tau" jawab ku.
"Udah nyantai aja kali, yuk!" ajak Virga lagi.
"Tapi aku gak bisa main basket, Vir" ujar ku.
"Udah gak papa, lempar-lempar aja tuh bola, gampang kan?" kata Virga.
"Ah, kamu mah ngejek itu namanya" ujar ku protes karena merasa diejek oleh Virga.
"Haha" Virga tertawa renyah.
Aku dan Virga akhirnya pergi ke lapangan basket. Kami bermain basket berdua, cuma berdua.
"Vir, aku capek" ujar ku.
"Akh payah kamu" ejek Virga.
"Biarin. Eh, aku punya permen, mau gak?" tawar ku pada nya.
"10 ya?" ujar Virga.
"20 pun kamu ambil gak papa kok" kata ku membalas guyonan nya.
"Haha" Virga hanya tertawa mendengar jawaban ku.
Saat kami sedang istirahat, kakak-kakak OSIS memanggil kami untuk segera masuk ke dalam bus, karena sebentar lagi waktunya untuk pulang. Yah, kok waktu cepet banget sih berjalan? Aku kan masih pengen ngabisin waktu berdua sama Virga. Batin ku.
#
Di sekolah, teman-teman ku sedang sibuk mengerjakan tugas. Aku sih udah selesai ya. Virga? Dia termasuk dalam kategori teman-teman ku yang belum selesai. Hmm.
"Wi, punya aku gak balance. Bantuin aku dong, kata Bapak harus cek satu-satu." pinta Virga.
"Berani bayar berapa?" ujar ku menggoda nya.
"Akh kamu gitu, perhitungan banget sih" protes Virga.
"Becanda" kata ku.
Aku pun akhirnya bantuin sang pujaan hati mengerjakan tugas sampai selesai. Baik kan aku? Haha.
"Thanks ya, Wi" ucap Virga.
"Ok, sama-sama" jawab ku.
#
Hari ini ada acara Study Tour di sekolah ku, dan akhirnya aku lebih memilih untuk berduaan sama Virga. Abis, temen-temen aku pada sibuk foto-foto, bete banget aku. Jadilah akhirnya satu hari di tempat itu aku lalui bareng-bareng Virga.
#
Satu minggu setelah acara Study Tour, tiba-tiba Virga jadi jarang masuk sekolah. Aku mencoba mengirim SMS kepada nya, tapi gak dibales. Aku juga pernah tanya ke teman sekelas ku, menurut informasi dari dia, Virga sakit.
Emang sih, setelah dari Study Tour kemarin aku ada salah paham dikit sama dia, tapi kita udah baikan kok. Virga kenapa ya? Batin ku.
#
Aku masih menunggu keajaiban, Virga akan datang dengan motornya dan dia akan muncul di depan pintu itu seperti biasanya. Tapi aku harus mengubur harapan itu dalam-dalam, karena nyatanya Virga gak bakal pernah datang lagi ke sekolah ini.
Andai kamu tahu Vir, betapa hancurnya hati aku kehilangan kamu. Aku rapuh Vir, aku merasa sepi di sini tanpa kamu.
Biasanya, setiap pagi aku nunggu kamu deket jendela kelas dan melihat kamu muncul dari balik pintu dengan memakai jaket putih kamu itu dan senyum yang kamu lemparkan untuk ku.
Sekarang semuanya udah gak ada lagi. Aku udah kehilangan kamu, kehilangan orang mengajari aku tentang cinta dan arti kebahagiaan cinta. Kini kamu ngajarin aku arti kehilangan.
Semua kenangan indah kita akan aku simpan Vir selamanya. Sampai kapan pun rasa ini masih milik kamu. Dan sampai detik ini aku masih berharap kamu muncul di hadapan ku lagi dengan senyum kamu itu. Tapi, semua itu takkan pernah mungkin untuk terjadi.
END
Komentar
Posting Komentar