Langsung ke konten utama

Letter for Myself

 

Letter for Myself

Hi

Terima kasih sudah mau bertahan hingga saat ini

Aku tahu, tidak mudah untuk menjadi dirimu

Menanggung berbagai beban dan selalu mencoba untuk berdiri di atas kaki sendiri

Berkali-kali dikecewakan dan terluka

Namun, berkali-kali juga kamu perlahan untuk bangkit kembali

Aku tahu, kamu lelah

Rasanya hidup ini seperti pola yang selalu berulang

Berdiri, terjatuh, bangkit, kemudian jatuh kembali

Namun ingatlah, di sekitarmu tak hanya dipenuhi kekecewaan

Masih banyak hal baik yang patut untuk disyukuri

Masih banyak hati yang dengan tulus memberikan kasihnya

Dan jangan lupa, masih ada Tuhan yang tak pernah meninggalkanmu

Aku tahu, sakit memang ketika kehilangan

Tapi itu cara Tuhan untuk menjauhkanmu dari orang yang salah

Jangan jadikan rasa takut kehilangan menghalangimu untuk menjemput kebahagiaan

Pasti sekarang kamu sedang berperang dengan dirimu sendiri

Dengan rasa trauma, ego, dan juga mimpi-mimpimu

Kembali lagi, kehidupan ini adalah pola yang selalu berulang

Kamu takut, takut untuk merasakan sakit itu lagi

Namun, tahukah kamu?

Terkadang kita perlu merasakan sakit, agar tahu bagaimana rasanya bahagia

Hidup ini juga butuh air mata, tak hanya tawa

Karena mata mu akan kering tanpa air mata

Biarkanlah semua berjalan silih berganti sesuai polanya

Berjalan seimbang sebagaimana mestinya

Jangan terlalu dipaksa jika memang belum siap

Kamu berhak memilih jalanmu sendiri

Jangan takut kehilangan

Karena yang pergi memang tak seharusnya untukmu

Oh ya, happy birthday

Maaf, tahun ini kita belum bisa rayain dulu ya

Belum bisa penuhin hal-hal yang kamu mau

Semoga tahun depan bisa lebih baik

Baik dari segi karir, financial, maupun kisah hidup

Tahun ini aku hanya bisa memberikanmu sepucuk surat sederhana ini

I love you, myself

Kita berjuang sama-sama ya

Aku tau ini berat

Tapi, yakinlah ada sesuatu yang indah menanti di ujung sana

Sekali lagi, happy birthday

Wish you all the best

Jadilah selalu pribadi yang baik, meski sering terpapar orang-orang yang tak baik

Jangan takut untuk menolak, pada hal-hal yang membuatmu muak

Jangan takut merasa tersisih, karena kamu masih punya Tuhan yang Maha Kasih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURAHAN HATI SEORANG ADIK

Teruntuk padamu kakak ku Usia memang terlampau jauh membuat jarak diantara kita Aku memang tidak terlalu mengerti bagaimana kau berjuang dalam hidupmu Yang aku tau kau sibuk dengan dunia mu sendiri Aku memang terlalu kecil saat itu untuk mengerti kehidupanmu Yang aku tau, aku hanya memiliki seorang kakak  Namun tak selalu berada disisiku Ternyata bukan hanya usia yang jauh tapi juga jarak membuat kita jauh Kakak, taukah kau Aku selalu iri melihat orang lain memiliki seorang kakak yang sangat perhatian Yang selalu melindungi adiknya Yang selalu ada kapan pun adiknya membutuhkannya Kakak, aku tidak pernah menyalahkan dirimu Mungkin hanya karena keadaan yang membuatmu seperti ini Kakak, jika kau berkenan mendengarkan permintaan dari adikmu ini Bukan harta ataupun benda yang aku pinta Aku hanya meminta sedikit perhatianmu kak pada adikmu ini Hanya sedikit Bukankah seorang kakak memang begitu hakikatnya kan kak Bisa melindungi dan memperhatikan adiknya

9 Tahap Iblis Menghasut Remaja dan Anak Kecil untuk Bundir

  Foto: Remaja sedang depresi/Pexels Pernahkan kamu merasa bahwa kasus kejahatan maupun bundir akhir-akhir ini makin meningkat? Jika iya, maka kamu wajib banget baca artikel ini sampai selesai! Jadi, menurut investigasi salah satu pelaku supranatural, Adam Lucius, ketika menginterogasi sesosok iblis yang sering melakukan penghasutan terhadap anak kecil maupun remaja untuk bundir, ada 9 tahapan yang mereka lakukan. Mari simak kesembilan tahapan tersebut, agar kamu dapat sadar dan menyadarkan orang-orang di sekitarmu! Sebelum menyimak kesembilan tahapan iblis menghasut anak kecil dan remaja untuk bundir, saya selaku penulis hendak disclaimer terlebih dahulu, bahwa artikel ini bersumber dari proses interogasi Adam Lucius terhadap satu entitas iblis. Yang percaya silahkan, yang tidak percaya juga tidak apa-apa. Intinya, yang baik silahkan diambil, yang tidak baik silahkan diabaikan saja. Tahap Pertama Ilustrasi remaja suka keluar malam hari | Sumber: Pexels Jadi, tahap pertama yang akan ib

Aku Bukanlah Untukmu

  Aku sedang senyum-senyum sendiri di kamar, sambil memegang sebuah pena di tangan. Yes, right .  Nih pena tadi di kasih sama someone special . Sebenarnya sih gak terlalu spesial banget, tapi orangnya manis sih. Gak bosen buat dilihat lama-lama. Cerita asal muasal nih pena sampai ke tangan aku, gini nih ceritanya. Jadi, tadi siang pas pelajaran Biologi ada kuis dadakan gitu. Terus tiba-tiba pena ku mendadak macet. Ngeselin gak tuh? Udah deh, aku kebingungan mau nulis soal. Tanya si Asha, percuma aja. Pena aja dia sering pinjem sama aku. Ya udah, alhasil aku celingukan nyari target yang bisa minjemin aku pena. Dan tiba-tiba aja, “Sya, nih!” suara Aza memanggil ku dari belakang sambil memberikan sebuah pena kepadaku. Aku menatapnya dengan heran. “Udah ambil, cepet!” pinta Aza. Aku pun langsung mengambil pena tersebut dan berkata, “Thanks” Aza hanya tersenyum sambil mengangguk. Hmm, mungkin itu kenangan sederhana yang tidak akan pernah aku lupakan nantinya. # “Hi Sya! Boleh aku duduk di s