Langsung ke konten utama

Mimpi Ku

 

Mimpi Ku

Hi!!! Nama ku Felicitaciones. Ribet ya nyebutnya? Oke, biar gampang, panggil aku Feli. Sekarang, aku berumur 16 tahun. Tapi besok, umur ku nambah satu. Yap, besok adalah hari ulang tahun ku.

Mama dan Papa udah siapin pesta yang indah buat sweet seventeen ku nanti malam. Aku juga lagi sibuk bagi-bagi undangan di sekolah. Yang pertama, aku kasih ke sahabat terbaik ku, Escreva.

"Wah, gak kerasa ya Fel, kamu udah 17 tahun aja. Kamu tenang aja, aku pasti dateng ke birthday party kamu. Oh ya, kamu udah kasih undangan ke Atras?" cerocos Escreva.

"Ya belum lah, kan kamu orang pertama yang aku undang" jawab ku.

"Ohh!!! So sweeeet. Ya udah, sekarang kamu kasih undangan nya ke dia, ayo!" seru Escreva.

"Temenin, aku malu" pinta ku.

"Yaelah, ya udah aku temenin. Apa sih yang enggak buat sahabat ku ini." jawab Escreva.

"Thank you! Ayo!" ucap gue.

Kami pun pergi menuju kelas Atras. Sesampainya di sana, kami berdiri di depan pintu kelas nya. Escreva menyuruh ku masuk dan memberikan undangan itu padanya. Tapi, aku menggeleng, aku malu untuk masuk ke kelas nya.

Escreva pun langsung memanggil Atras dari depan pintu kelas. Atras kemudian muncul di hadapan aku dan Escreva.

"Ada apa Es?" tanya Atras heran.

"Tuh ada yang mau ngomong sama kamu" jawab Escreva mengarah kan matanya kepada ku.

"Feli, ada apa Fel?" tanya Atras.

"Aku, aku mau ngasih undangan ke kamu" jawab ku sambil memberikan undangan ke Atras.

Atras mengambil undangan nya dan membaca isinya.

"Ohh, kamu ultah ya Fel? Thanks ya. Aku pasti datang kok." kata Atras.

"Iya" jawab ku singkat.

"Happy birthday" ucap Atras sambil mengulurkan tangan ke arah ku.

Aku pun menyambut uluran tangan nya.

"Makasih" ucap ku sambil tersenyum malu.

#

Halaman rumah ku kini sudah penuh dengan hiasan dan lampu yang berwarna-warni. Teman-teman ku pun sudah mulai berdatangan, ketika ku mengintip dari jendela kamar.

Mama kemudian memanggil ku untuk keluar kamar dan menemui teman-teman ku. Aku pun keluar dengan gaun pesta yang sudah ku nantikan untuk memakainya. Gaun berwarna pink dengan corak bunga berwarna ungu di sekelilingnya.

Saat aku keluar dan bertemu Mama,

"Cantik sekali anak Mama yang satu ini" puji Mama kepada ku.

"Ahh Mama, bisa aja" ucap ku tersipu.

"Yuk, kita turun! Temen-temen kamu udah banyak yang datang." ajak Mama.

"Ma, Kak Nuevo mana?" tanya ku.

"Ada di bawah, lagi nyanyi sama band nya" jawab Mama.

"Oh ya? Wow! Pasti pesta Feli meriah banget deh." seru ku girang.

Aku dan Mama pun menemui tamu undangan yang telah berdatangan. Saat aku muncul di teras rumah, Escreva langsung berlari menghampiri ku.

"Feliii!!! Happy Sweet Seventeen. Semoga panjang umur, sehat selalu, berlimpah rezeki, dan apa yang kamu inginin terwujud deh semuanya. Oh ya satu lagi, semoga kamu cepet jadian sama Atras." cerocos Escreva.

"Reva! Entar ada yang denger." aku protes padanya.

"Biarin" kata Escreva cuek.

Kemudian, Atras datang dan menghampiri ku.

"Hey! Happy sweet seventeen, ya. Semoga kamu panjang umur dan semua yang kamu harapkan tercapai." ucap Atras.

"Aamiin. Thanks doanya." jawab ku.

"Oh ya, aku ada kado nih buat kamu" kata Atras memberikan kado tersebut kepada ku.

Aku pun mengambilnya dan mengucapkan terima kasih.

#

Semua teman ku bergantian mengucapkan selamat ulang tahun, doa-doa, dan memberikan kado yang mereka bawa. Suasana pesta ultah ku pun semakin terasa romantis dengan alunan musik yang dinyanyikan band Kak Nuevo.

Tiba saatnya aku untuk meniup lilin dan memotong kue. Semua orang berkumpul dan sebelum aku tiup lilin, aku berdoa agar apa pun yang aku mimpikan semua terwujud.

Aku pun meniup lilin nya dan kemudian memotong kue. First cake pastinya buat Mama Papa. Dan yang selanjutnya buat Kak Nuevo, Escreva, dan yang special buat Atras.

#

Hari ini aku terbangun dengan kotak-kotak kado yang berserakan di kasur. Untungnya hari ini Minggu, jadi aku bisa buka semua kado ini sebelum mandi dan sarapan.

Coba aja mimpi tadi malem bisa jadi nyata, Kak Nuevo bantuin aku buka kado, terus mama masak nasi goreng seafood special, dan malam nya Atras ngajak aku ngedate. Akh, itu kan cuma mimpi. Batinku.

Tiba-tiba, Kak Nuevo nyelonong masuk kamar ku. Aku kaget menatapnya.

"Kenapa Fel? Aku bantu buka kado ya? Aku gak ada kerjaan di kamar." ucap nya.

"Ah, iya" jawab ku.

Saat aku sedang asik dengan kak Nuevo buka-buka kado, Mama manggil ngajak makan.

"Feli! Nuevo! Ayo makan! Mama buatin nasi goreng seafood special nih buat kalian." panggil Mama dari ruang makan.

"Asik!! Nasi goreng seafood. Iya Ma! Nuevo bentar lagi ke bawah!" jawab Kak Nuevo.

Aku melongo heran. Aku udah bangun apa masih tidur sih? Kok persis sama yang di mimpi? Kak Nuevo menatap ku heran.

"Kamu kenapa Fel? Ayo ke bawah! Kamu gak pengen emangnya nasi goreng seafood?" tanya Kak Nuevo.

"Hah? Iya aku mau kok. Tapi aku mandi dulu. Hehe." jawab ku.

"Ya udah, aku duluan, laper" kata Kak Nuevo, kemudian beranjak pergi keluar kamar ku.

Aku pun langsung ke kamar mandi.

#

Saat aku turun tangga mau menuju meja makan buat makan malam. Tiba-tiba ada yang menekan bel rumah. Aku pun membuka pintu. Betapa terkejut nya aku saat melihat sosok di balik pintu rumah. Atras berdiri tegap dengan kemeja biru tua dan celana jeans hitam, dia melempar senyum kepada ku.

"Fel, kamu sibuk gak? Aku mau ngajak kamu dinner di cafe" tanya Atras.

Aku hanya melongo mendengar ucapan Atras. Ini sebuah kebetulan atau apa sih? Kok sama persis kayak di mimpi ku?

Atras heran melihat ku yang terpaku dan kemudian mengagetkan ku.

"Fel, kamu gak papa?" tanya Atras penasaran.

Aku pun tersadar dari lamunan.

"Ah iya, aku gak papa. Aku gak sibuk kok. Kalo gitu, kamu masuk dulu deh. Aku mau ganti baju bentar." jawab ku.

"Oke" kata Atras.

Atras pun duduk di ruang tamu dan aku segera menuju kamar buat ganti baju.

#

Setelah gantu baju, aku bergegas menuruni tangga dan menemui Atras.

"Aku ijin sama Mama dulu ya?" kata ku.

"Aku ikut" pinta Atras.

Kami pun berjalan menuju dapur dan menemui Mama, di sana juga ada Papa dan Kak Nuevo.

"Ma, Feli ijin pergi bentar ya sama Atras" kata ku.

"Boleh, tapi pulang nya jangan kemaleman ya" kata Mama mengingatkan.

"Iya Tante, cuma bentar aja kok" kata Atras.

"Ya udah, kita pergi ya Ma" kata kusambil menyalam tangan Mama.

"Permisi Tante" ucap Atras menyalam tangan Mama.

"Iya, hati-hati di jalan" kata Mama.

Kami pun pergi setelah pamitan dengan Papa dan Kak Nuevo.

#

"Oh ya Fel, nama lengkap kamu siapa?" tanya Atras memulai obrolan kami di cafe.

"Kamu gak tau ya nama lengkap aku?" aku berbalik tanya pada Atras.

"Pura-pura gak tau, biar bisa nanya sama kamu. Aku kan mau denger dari bibir manis kamu." jawab Atras.

"Ah, kamu bisa aja. Nama lengkap aku, Felicitaciones" ucap ku tersipu.

"Nama yang cantik, secantik orang nya" kata Atras.

"Gombal banget" kata ku.

"Serius tau. Oh ya Fel, kamu mau gak jadi peri hati ku yang selalu memberikan keajaiban dalam hidup ku?" kata Atras menembak ku.

"Kamu serius?" tanya ku.

Atras mengangguk dan aku pun menerima cinta nya.

#

Aku bangun dengan hati yang berbunga. Tadi malam aku mimpi Mama bikin roti bakar yang enak banget, terus Atras jemput aku sekolah. Escreva ngasih aku selamat karena udah jadian sama Atras, terus Atras ngajak aku makan di kantin. Kemudian, dia nganter gue pulang ke rumah.

Wow! Kalo emang mimpi aku bisa jadi kenyataan, pasti have fun banget aku hari ini.

#

Aku turun tangga dan langsung menuju meja makan. Senyum ku mengembang seketika. Aku bisa memastikan, semua yang terjadi di mimpi ku pasti jadi nyata.

Dan benar saja, beberapa menit kemudian terdengar suara mobil masuk ke halaman rumah ku. Pasti itu Atras. Aku bergegas keluar menemuinya. Dan semua kejadian di mimpi ku berjalan sempurna di kehidupan nyata ku.

#

Udah hampir seminggu apa yang jadi mimpi ku terjadi jelas di kehidupan nyata. Aku seneng sih bisa tau apa yang akan terjadi dalam hidup ku sebelum kejadian itu terjadi. Tapi, kadang kalo lagi mimpi buruk, aku seakan gak mau membuka mata. Tapi, ya mau gimana lagi? Kejadian itu pasti akan terjadi.

Aku pun akhirnya cerita sama Mama apa yang terjadi kepada ku selama ini. Dan Mama hanya tersenyum. Beliau bilang, itu adalah keturunan dari keluarga. Dan ternyata Mama juga memiliki kemampuan yang sama seperti ku. Hmm, aku sekarang hanya bisa menerima kemampuan yang ada dalam diri ku ini.

END

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURAHAN HATI SEORANG ADIK

Teruntuk padamu kakak ku Usia memang terlampau jauh membuat jarak diantara kita Aku memang tidak terlalu mengerti bagaimana kau berjuang dalam hidupmu Yang aku tau kau sibuk dengan dunia mu sendiri Aku memang terlalu kecil saat itu untuk mengerti kehidupanmu Yang aku tau, aku hanya memiliki seorang kakak  Namun tak selalu berada disisiku Ternyata bukan hanya usia yang jauh tapi juga jarak membuat kita jauh Kakak, taukah kau Aku selalu iri melihat orang lain memiliki seorang kakak yang sangat perhatian Yang selalu melindungi adiknya Yang selalu ada kapan pun adiknya membutuhkannya Kakak, aku tidak pernah menyalahkan dirimu Mungkin hanya karena keadaan yang membuatmu seperti ini Kakak, jika kau berkenan mendengarkan permintaan dari adikmu ini Bukan harta ataupun benda yang aku pinta Aku hanya meminta sedikit perhatianmu kak pada adikmu ini Hanya sedikit Bukankah seorang kakak memang begitu hakikatnya kan kak Bisa melindungi dan memperhatikan adiknya

9 Tahap Iblis Menghasut Remaja dan Anak Kecil untuk Bundir

  Foto: Remaja sedang depresi/Pexels Pernahkan kamu merasa bahwa kasus kejahatan maupun bundir akhir-akhir ini makin meningkat? Jika iya, maka kamu wajib banget baca artikel ini sampai selesai! Jadi, menurut investigasi salah satu pelaku supranatural, Adam Lucius, ketika menginterogasi sesosok iblis yang sering melakukan penghasutan terhadap anak kecil maupun remaja untuk bundir, ada 9 tahapan yang mereka lakukan. Mari simak kesembilan tahapan tersebut, agar kamu dapat sadar dan menyadarkan orang-orang di sekitarmu! Sebelum menyimak kesembilan tahapan iblis menghasut anak kecil dan remaja untuk bundir, saya selaku penulis hendak disclaimer terlebih dahulu, bahwa artikel ini bersumber dari proses interogasi Adam Lucius terhadap satu entitas iblis. Yang percaya silahkan, yang tidak percaya juga tidak apa-apa. Intinya, yang baik silahkan diambil, yang tidak baik silahkan diabaikan saja. Tahap Pertama Ilustrasi remaja suka keluar malam hari | Sumber: Pexels Jadi, tahap pertama yang akan ib

Aku Bukanlah Untukmu

  Aku sedang senyum-senyum sendiri di kamar, sambil memegang sebuah pena di tangan. Yes, right .  Nih pena tadi di kasih sama someone special . Sebenarnya sih gak terlalu spesial banget, tapi orangnya manis sih. Gak bosen buat dilihat lama-lama. Cerita asal muasal nih pena sampai ke tangan aku, gini nih ceritanya. Jadi, tadi siang pas pelajaran Biologi ada kuis dadakan gitu. Terus tiba-tiba pena ku mendadak macet. Ngeselin gak tuh? Udah deh, aku kebingungan mau nulis soal. Tanya si Asha, percuma aja. Pena aja dia sering pinjem sama aku. Ya udah, alhasil aku celingukan nyari target yang bisa minjemin aku pena. Dan tiba-tiba aja, “Sya, nih!” suara Aza memanggil ku dari belakang sambil memberikan sebuah pena kepadaku. Aku menatapnya dengan heran. “Udah ambil, cepet!” pinta Aza. Aku pun langsung mengambil pena tersebut dan berkata, “Thanks” Aza hanya tersenyum sambil mengangguk. Hmm, mungkin itu kenangan sederhana yang tidak akan pernah aku lupakan nantinya. # “Hi Sya! Boleh aku duduk di s