Langsung ke konten utama

KAMU (Prolog)

 


Prolog

'Tadi malam aku mimpiin kamu'

Kemudian, aku menekan tombol send sambil memejamkan mata.


Lalu, beberapa menit kemudian, ponselku berderit. Drrrttttt. Rupanya ada notifikasi dari IG. 

'Oh ya?' (Itulah kata-kata yang terpampang dalam pop up notifikasinya)

Mataku membulat. “Dia membalas DM gue?” batinku.


Aku pun lalu bergegas membalasnya.

Kamu? Kamu respon aku?

Ini serius kamu yang balas?

Aku kembali menekan tombol send dengan tangan bergetar dan degup jantung yang berpacu, berusaha meyakinkan diri.


Benda persegi itu lalu berderit kembali. Aku langsung saja mengusap layarnya.

Ya iyalah

Inikan akun pribadi aku’ (balasnya)


Langsung saja, aku seketika kegirangan dan loncat-loncat di atas kasur kegirangan. Lalu, aku mengambil kembali hp ku dan membalas DM nya.

Astaga, aku gak nyangka kamu bakal bales

Karena selama ini kamu gak pernah respon aku

Dengan semangat, aku menekan tombol send.


Drrrtttt. Hp ku kembali bergetar, tanda notifikasi balasan DM darinya.

Haha

Jadi gimana?’

Kamu beneran mimpiin aku?

Aku tersenyum senang membaca nya. Finally, hari ini tiba.

Kamu kesambet apaan si Sa ? Sampe kepikiran bales DM aku


Aku masih gak nyangka sama yang terjadi. Sambil senyam senyum sendiri, balasan dari Sagi kembali masuk ke ponselku.

Ehh, kok malah kesambet sii?’

Emang nya gak boleh balas DM dari fans?’ 

Terdengar tawa renyah Sagi di seberang sana.


Yaa boleh sii

Tapi langka aja’ jawab ku.


Haha

Kamu lucu juga yaa

Oh iya

Aku masih penasaran nih sama mimpi kamu

Ceritain dong’ pinta Sagi.


Aku tertawa.

Haha

Iya, tadi malam aku mimpi ketemu kamu

Kita tuh saling pandang

Tapi gak ngobrol kayak gini

Kamu sama aku menatap dengan intens’ Aku menceritakan mimpiku semalam padanya.


Wow’ balas Sagi.


Kamu percaya gak kalo kita lagi mimpiin seseorang, tandanya orang itu kangen sama kita?’ tanya ku.


Hmm, gak terlalu percaya juga sii, tapi mungkin aja

Ehh tunggu

Kamu lagi jebak aku yaa?’ tuduh Sagi.


Apaan sii Sa?

Siapa yang ngejebak coba?’ elakku.


Itu tadi pertanyaan kamu

Yang soal kangen

Kamu mau nanya aku kangen sama kamu atau enggak ya?’ Sagi mencoba menggodaku.


Ihh gak gitu

Lagian yaa gak mungkin lah kamu kangen sama aku

Kamu kenal aku aja enggak’ aku membela diri.


Jadi?’ kamu menyelidik.


Ya gak papa, nanya aja

Karena, kayaknya pernyataan tentang itu gak sepenuhnya bener

Ya kan?

Mana mungkin aku mimpiin kamu, kamu nya kangen aku 😄’ jelas ku beragumen.


Hmm’ Sagi setuju.


Sa’ panggilku.


Ya” jawabnya.


Sebelum sempat membalas DM Sagi, tiba-tiba ponselku berderit dan terdengar panggilan dari kurir makanan aplikasi daring. Aku segera bergegas keluar kamar. 

Setelah berterima kasih kepada kurir tersebut, aku sibuk mengetuk-ngetuk ponsel memberikan rating ke account nya. 


Seketika aku teringat kalo aku masih chatt sama Sagi. Aku membuka kembali aplikasi IG. Dia masih online.

Boleh nanya?’ aku meminta ijinnya.


Apa?’ balasnya.

Kamu tadi malam mimpi apa?’ tanya ku hati-hati.


Cieee kepo 😆’ dia mengejekku.


Hmm

Aku penasaran aja

Penasaran apakah mimpi kita sama?

Aku menekan tombol send. Hening. Tanda hijau pada account nya menghilang. Mungkin dia bosan. Atau aku mungkin terlalu menggebu? Entahlah. 


Kamu kenapa sih Tink? Berharap tiba-tiba Sagi bakal kesemsem sama kamu? Haha. Aku kayaknya terlalu berlebihan. Bisa aja Sagi cuma iseng. Dan nganggep aku biasa aja. Harapan kamu terlalu jauh Tink. Aku cuma cewek biasa pegawai kantoran. Mana mau Sagi sama aku. Mantan-mantannya aja kebanyakan seleb. Aku mah apa? 

Ahhh, bodo amat. Mending makan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURAHAN HATI SEORANG ADIK

Teruntuk padamu kakak ku Usia memang terlampau jauh membuat jarak diantara kita Aku memang tidak terlalu mengerti bagaimana kau berjuang dalam hidupmu Yang aku tau kau sibuk dengan dunia mu sendiri Aku memang terlalu kecil saat itu untuk mengerti kehidupanmu Yang aku tau, aku hanya memiliki seorang kakak  Namun tak selalu berada disisiku Ternyata bukan hanya usia yang jauh tapi juga jarak membuat kita jauh Kakak, taukah kau Aku selalu iri melihat orang lain memiliki seorang kakak yang sangat perhatian Yang selalu melindungi adiknya Yang selalu ada kapan pun adiknya membutuhkannya Kakak, aku tidak pernah menyalahkan dirimu Mungkin hanya karena keadaan yang membuatmu seperti ini Kakak, jika kau berkenan mendengarkan permintaan dari adikmu ini Bukan harta ataupun benda yang aku pinta Aku hanya meminta sedikit perhatianmu kak pada adikmu ini Hanya sedikit Bukankah seorang kakak memang begitu hakikatnya kan kak Bisa melindungi dan memperhatikan adiknya

9 Tahap Iblis Menghasut Remaja dan Anak Kecil untuk Bundir

  Foto: Remaja sedang depresi/Pexels Pernahkan kamu merasa bahwa kasus kejahatan maupun bundir akhir-akhir ini makin meningkat? Jika iya, maka kamu wajib banget baca artikel ini sampai selesai! Jadi, menurut investigasi salah satu pelaku supranatural, Adam Lucius, ketika menginterogasi sesosok iblis yang sering melakukan penghasutan terhadap anak kecil maupun remaja untuk bundir, ada 9 tahapan yang mereka lakukan. Mari simak kesembilan tahapan tersebut, agar kamu dapat sadar dan menyadarkan orang-orang di sekitarmu! Sebelum menyimak kesembilan tahapan iblis menghasut anak kecil dan remaja untuk bundir, saya selaku penulis hendak disclaimer terlebih dahulu, bahwa artikel ini bersumber dari proses interogasi Adam Lucius terhadap satu entitas iblis. Yang percaya silahkan, yang tidak percaya juga tidak apa-apa. Intinya, yang baik silahkan diambil, yang tidak baik silahkan diabaikan saja. Tahap Pertama Ilustrasi remaja suka keluar malam hari | Sumber: Pexels Jadi, tahap pertama yang akan ib

Aku Bukanlah Untukmu

  Aku sedang senyum-senyum sendiri di kamar, sambil memegang sebuah pena di tangan. Yes, right .  Nih pena tadi di kasih sama someone special . Sebenarnya sih gak terlalu spesial banget, tapi orangnya manis sih. Gak bosen buat dilihat lama-lama. Cerita asal muasal nih pena sampai ke tangan aku, gini nih ceritanya. Jadi, tadi siang pas pelajaran Biologi ada kuis dadakan gitu. Terus tiba-tiba pena ku mendadak macet. Ngeselin gak tuh? Udah deh, aku kebingungan mau nulis soal. Tanya si Asha, percuma aja. Pena aja dia sering pinjem sama aku. Ya udah, alhasil aku celingukan nyari target yang bisa minjemin aku pena. Dan tiba-tiba aja, “Sya, nih!” suara Aza memanggil ku dari belakang sambil memberikan sebuah pena kepadaku. Aku menatapnya dengan heran. “Udah ambil, cepet!” pinta Aza. Aku pun langsung mengambil pena tersebut dan berkata, “Thanks” Aza hanya tersenyum sambil mengangguk. Hmm, mungkin itu kenangan sederhana yang tidak akan pernah aku lupakan nantinya. # “Hi Sya! Boleh aku duduk di s