Langsung ke konten utama

EDISI CURHAT

Assalamualaikum guys :) Selamat siang semuanya :)
Hari ini gue kayaknya gak bakal share puisi, info2 penting, cerpen, ataupun novel. Hari ini gue pengen banget curhat tentang perasaan gue saat ini. Boleh kan ya???? ;)

Gue lagi seneng banget, akhirnya gue bisa move on dari semua kegalauan gue. Dimulai gue move on dari tanah kelahiran gue ke batam, terus gue move on dari ortu gue dan beradaptasi dengan Kakak gue (yang gue sebut abis keluar dari kandang macan eh malah masuk kandang singa, hussttt), gue move on dari Esa, gue move on dari Wendy, gue move on dari akuntansi xD . Huh!!!! Rasanya lepas semua beban di hati gue. Tapi sekarang dilemanya gue pengen banget pulkam guys. Because, I want meet him :) Seseorang yang gak bisa gue lupain sejak 4th lamanya, seseorang yang bikin gue berat buat ninggalin kota Banjarmasin, seseorang yang gak pernah bikin gue berhenti berharap bisa bertemu lagi dengannya. Seseorang yang bikin gue ngelakuin hal-hal gokil, dari yang maksa-maksain jajan di koperasi sekolah cuma gara-gara pengen liat nama yang tertera di seragamnya, terus yang cepet-cepet ke parkiran sepeda biar bisa bersepeda tepat dibelakangnya, pura-pura sok rajin pulang telat biar bisa liatin dia duduk dibawah pohon depan koperasi sekolah, yang setiap istirahat gak pernah absen bertengger di depan kelas cuma buat ngeliatin dia yang lagi duduk di depan kelasnya, yang sengaja kalo apel senin selalu baris di depan biar bisa liatin dia, yang setiap jum'at selalu duduk paling depan biar bisa celingukan nyariin dia. Sampe-sampe gue hafal bagaimana cara dia duduk, cara dia pake dasi yang selalu di longgarin, warna sepeda dia, warna gelang tangannya, warna tasnya, warna sepatu dan sendalnya. Ya Allah, kadang-kadang gue heran sendiri, sebenernya gue kagum sama dia atau malah jadi detektif dia. Haha xD

Tapi sumpah lho, gue gak tau kenapa bener-bener tertarik banget sama dia. Ada hal yang membuat gue bahagia aja setiap liat dia dan mengingatnya. Dia kayak punya magnet gitu. Dan Alhamdulillah, setelah bertahun-tahun gue nyari akun fb dia, akhirnya nemu juga. Dan kalian tau gak sih guys, ternyata gue sama dia banyak kesamaan. Sama-sama suka galau, sama-sama lagi single, sama-sama suka bikin puisi dan kata-kata indah, sama-sama mengharapkan sosok jodoh yang sholeh/sholehah, sama-sama selalu berusaha mendekatkan diri pada Allah, sama-sama menganggap kebahagiaan ortu adalah yang utama, sama-sama berusaha untuk membanggakan ortu, sama-sama tinggal jauh dari ortu. Dan gue juga baru tau kenapa dia sering pake dasi dilonggarin dan pakenya di leher, katanya sih biar kerah bajunya gak kotor. Ooohhh ;)

Oh ya guys, gue kok ngerasa dia jodoh gue ya??? Selama ini gue gak pernah bisa bersama dengan cowok yang gue suka, sama persis kayak dia. Apa, gue dan dia emang ditakdirkan untuk bersatu??? Apa selama ini dia ya yang jagain hati gue biar gak bisa keambil cowok lain?? Sama seperti gue yang slalu jaga hati dia dan selalu berdoa dia jodoh gue. Guys, I love him forever. Tapi, gue gak mau terburu-buru, semua pasti ada waktunya. Tapi dia memang bener-bener muncul disaat yang tepat, saat gue bener-bener butuh seseorang yang bisa bikin gue berhenti memikirkan Esa ataupun Wendy. Rencana Allah memang sangat indah :)

Gue berharap banget, kalo entar gue pulkam, gue bisa ketemu sama dia dan bisa ngobrol sama dia. Hal yang gak pernah gue lakuin dari dulu. I hope :) Minta doanya aja ya ;) AMIN :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURAHAN HATI SEORANG ADIK

Teruntuk padamu kakak ku Usia memang terlampau jauh membuat jarak diantara kita Aku memang tidak terlalu mengerti bagaimana kau berjuang dalam hidupmu Yang aku tau kau sibuk dengan dunia mu sendiri Aku memang terlalu kecil saat itu untuk mengerti kehidupanmu Yang aku tau, aku hanya memiliki seorang kakak  Namun tak selalu berada disisiku Ternyata bukan hanya usia yang jauh tapi juga jarak membuat kita jauh Kakak, taukah kau Aku selalu iri melihat orang lain memiliki seorang kakak yang sangat perhatian Yang selalu melindungi adiknya Yang selalu ada kapan pun adiknya membutuhkannya Kakak, aku tidak pernah menyalahkan dirimu Mungkin hanya karena keadaan yang membuatmu seperti ini Kakak, jika kau berkenan mendengarkan permintaan dari adikmu ini Bukan harta ataupun benda yang aku pinta Aku hanya meminta sedikit perhatianmu kak pada adikmu ini Hanya sedikit Bukankah seorang kakak memang begitu hakikatnya kan kak Bisa melindungi dan memperhatikan adiknya

9 Tahap Iblis Menghasut Remaja dan Anak Kecil untuk Bundir

  Foto: Remaja sedang depresi/Pexels Pernahkan kamu merasa bahwa kasus kejahatan maupun bundir akhir-akhir ini makin meningkat? Jika iya, maka kamu wajib banget baca artikel ini sampai selesai! Jadi, menurut investigasi salah satu pelaku supranatural, Adam Lucius, ketika menginterogasi sesosok iblis yang sering melakukan penghasutan terhadap anak kecil maupun remaja untuk bundir, ada 9 tahapan yang mereka lakukan. Mari simak kesembilan tahapan tersebut, agar kamu dapat sadar dan menyadarkan orang-orang di sekitarmu! Sebelum menyimak kesembilan tahapan iblis menghasut anak kecil dan remaja untuk bundir, saya selaku penulis hendak disclaimer terlebih dahulu, bahwa artikel ini bersumber dari proses interogasi Adam Lucius terhadap satu entitas iblis. Yang percaya silahkan, yang tidak percaya juga tidak apa-apa. Intinya, yang baik silahkan diambil, yang tidak baik silahkan diabaikan saja. Tahap Pertama Ilustrasi remaja suka keluar malam hari | Sumber: Pexels Jadi, tahap pertama yang akan ib

Aku Bukanlah Untukmu

  Aku sedang senyum-senyum sendiri di kamar, sambil memegang sebuah pena di tangan. Yes, right .  Nih pena tadi di kasih sama someone special . Sebenarnya sih gak terlalu spesial banget, tapi orangnya manis sih. Gak bosen buat dilihat lama-lama. Cerita asal muasal nih pena sampai ke tangan aku, gini nih ceritanya. Jadi, tadi siang pas pelajaran Biologi ada kuis dadakan gitu. Terus tiba-tiba pena ku mendadak macet. Ngeselin gak tuh? Udah deh, aku kebingungan mau nulis soal. Tanya si Asha, percuma aja. Pena aja dia sering pinjem sama aku. Ya udah, alhasil aku celingukan nyari target yang bisa minjemin aku pena. Dan tiba-tiba aja, “Sya, nih!” suara Aza memanggil ku dari belakang sambil memberikan sebuah pena kepadaku. Aku menatapnya dengan heran. “Udah ambil, cepet!” pinta Aza. Aku pun langsung mengambil pena tersebut dan berkata, “Thanks” Aza hanya tersenyum sambil mengangguk. Hmm, mungkin itu kenangan sederhana yang tidak akan pernah aku lupakan nantinya. # “Hi Sya! Boleh aku duduk di s