Langsung ke konten utama

BUKU "THE DIARY OF DAJJAL" by Noreaga&Achernahr (Bab 4)

Assalamualaikum :) Hehe, udah lama banget nih gak posting. Maklum, kemarin bukunya lagi dipinjem. Okey, langsung aja nih. Happy reading guys :)


 
MEDIA YANG DIKUASAI DAJJAL
 
 
          PENGENDALIAN PIKIRAN
DALAM BENTUK YANG TIDAK PERNAH
DIUNGKAPKAN SEBELUMNYA.
 
          Seperti yang sudah dijelaskan dalam bab sebelumnya, senjata yang mereka gunakan terdapat di dalam rumah kita sendiri. Mereka menghibur kita dan anak-anak kita, hingga akhirnya mendoktrin pikiran kita tanpa disadari.
         Di jaman sekarang, orang-orang menghabiskan banyak sekali waktu bersinggungan dengan media modern. Televisi, bioskop, komputer, games, internet, bacaan fiksi, dan musik populer adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Media tersebut menyuguhkan informasi yang terserap ke dalam pikiran kita, baik secara sadar, maupun tidak sadar.
         Informasi yang diterima masyarakat terdiri dari nilai moral, kebajikan, dan perbedaan antara yang benar dan salah, yang digunakan untuk menyusun tatanan sosial dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Media memiliki peran yang besar untuk membentuk landasan berpikir, dengan cara mempengaruhi pandangan setiap individu terhadap dunia dan segala hal yang ada di dalamnya.
         Hanya melalui sekelompok orang yang menguasai informasi sepenuhnya dan ditempatkan di dalam media, maka mereka memiliki kekuatan untuk mendoktrin seluruh populasi dunia dengan cara berpikir mereka.
         Fakta itulah yang berusaha digali kelompok Freemason. Mereka menggunakan industri hiburan untuk memposisikan cara berpikir masyarakat agar sesuai dengan cara berpikir mereka. Baik itu secara terbuka ataupun terselubung. Metode yang mereka pergunakan memang bervariasi, tetapi tetap demi tujuan yang satu. Yaitu, untuk mencekoki kita dengan keyakinan, ideologi, dan tujuan mereka yang sedemikian rupa, sehingga kita mulai berpikir bahwa itu adalah hasil pikiran kita sendiri.
         Bukti dari tindakan mereka itu dapat kita temukan dengan sangat mudah. Yang harus dilakukan hanyalah mencari tahu, siapakah sesungguhnya pemilik dan pengendali media di seluruh dunia?
         Kita akan mengetahui bahwa mereka adalah orang yang sama dengan kelompok minoritas yang berhasil menyelamatkan diri dan menjalankan sekte rahasia. Mereka adalah kaum Zionis pengikut setan (Lucifer). Banyak diantara mereka adalah Ashkenazi. Ashkenazi merupakan nama komunitas Yahudi yang tinggal di Rheinland, Jerman. Namun banyak Ashkenazi yang bermigrasi ke luar Jerman, seperti Hongaria, Polandia, Lithuania, Rusia, dan Eropa Timur. Mereka membawa serta bahasa dan kebiasaan mereka. Mereka memiliki dan menjalankan industri musik, film, hiburan, dan pornografi. Semua demi satu tujuan, yaitu mendoktrin Anda melalui pengendalian pikiran.
         Apakah kita pikir bahwa itu hanyalah sebuah kebetulan semata jika sekelompok orang tadi memiliki seluruh jaringan media? Sama sekali bukan! Terutama saat kita menyadari bahwa kelangsungan mereka bergantung pada pencucian otak dan doktrinasi nilai terhadap diri kita. Dapatkah seseorang yang memiliki pikiran bebas dan masyarakat yang terstruktur dengan baik diatur oleh orang-orang zalim?
         Tentu saja tidak. Itu sebabnya mereka mencekoki kita dengan ide-ide dan pandangan mereka. Mereka menjalankan rencana yang mengerikan, yaitu menyebarkan budaya korupsi di dalam masyarakat.
         Masyarakat yang terlena dengan budaya korupsi akan kehilangan arah dan tujuan, sehingga mudah untuk dikuasai. Mengapa? Karena seseorang yang berdiri di atas landasan yang rapuh, akan jatuh dengan sendirinya. Dan masyarakat seperti itulah yang dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Anti-Kristus. Dengan cara apa lagi kita bisa menerima begitu saja tatanan dunia baru mereka?
         Fenomena bintang baru atau "idola" seharusnya menjadi peringatan yang jelas tentang rencana yang dibuat oleh orang-orang yang berada di balik industri tersebut. Mereka menyuguhkan tema-tema dominan tentang seks yang siapapun bisa melakukannya sendiri.
         Semua itu menimbulkan rasa keingintahuan masyarakat, bukan? Apakah semua itu hanya kebetulan semata? Kita semua adalah korban dari situasi mengerikan yang mereka ciptakan.
         Untuk menampilkan unsur seks dalam kartun, seorang seniman biasanya menggunakan teknik tertentu, yaitu mereka akan memulai karya seni mereka dengan menggambar sebuah simbol seks lalu menyempurnakannya agar menjadi sebuah karya seni. Hal itu dapat membangkitan seksualitas anak-anak sejak usia dini.
         Asal-muasal peperangan psikologis muncul pada rezim Nazi di Jerman. Dalam ideologi Nazi, ada sebuah poin yang menyebutkan tentang Weltans-chauungskrieg, yang berarti peperangan cara pandang dunia. Ide awalnya adalah untuk mendoktrin pandangan dunia Nazi ke dalam negara-negara yang telah mereka kuasai. Orang Amerika mengadopsi ide tersebut untuk kemudian menciptakan versi mereka sendiri, yang disebut peperangan psikologis.
        Hasilnya..., pengendalian pikiran menjalar di Amerika. Dan selanjutnya, mereka pun melancarkan strategi untuk memanipulasi pikiran Anda.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURAHAN HATI SEORANG ADIK

Teruntuk padamu kakak ku Usia memang terlampau jauh membuat jarak diantara kita Aku memang tidak terlalu mengerti bagaimana kau berjuang dalam hidupmu Yang aku tau kau sibuk dengan dunia mu sendiri Aku memang terlalu kecil saat itu untuk mengerti kehidupanmu Yang aku tau, aku hanya memiliki seorang kakak  Namun tak selalu berada disisiku Ternyata bukan hanya usia yang jauh tapi juga jarak membuat kita jauh Kakak, taukah kau Aku selalu iri melihat orang lain memiliki seorang kakak yang sangat perhatian Yang selalu melindungi adiknya Yang selalu ada kapan pun adiknya membutuhkannya Kakak, aku tidak pernah menyalahkan dirimu Mungkin hanya karena keadaan yang membuatmu seperti ini Kakak, jika kau berkenan mendengarkan permintaan dari adikmu ini Bukan harta ataupun benda yang aku pinta Aku hanya meminta sedikit perhatianmu kak pada adikmu ini Hanya sedikit Bukankah seorang kakak memang begitu hakikatnya kan kak Bisa melindungi dan memperhatikan adiknya

9 Tahap Iblis Menghasut Remaja dan Anak Kecil untuk Bundir

  Foto: Remaja sedang depresi/Pexels Pernahkan kamu merasa bahwa kasus kejahatan maupun bundir akhir-akhir ini makin meningkat? Jika iya, maka kamu wajib banget baca artikel ini sampai selesai! Jadi, menurut investigasi salah satu pelaku supranatural, Adam Lucius, ketika menginterogasi sesosok iblis yang sering melakukan penghasutan terhadap anak kecil maupun remaja untuk bundir, ada 9 tahapan yang mereka lakukan. Mari simak kesembilan tahapan tersebut, agar kamu dapat sadar dan menyadarkan orang-orang di sekitarmu! Sebelum menyimak kesembilan tahapan iblis menghasut anak kecil dan remaja untuk bundir, saya selaku penulis hendak disclaimer terlebih dahulu, bahwa artikel ini bersumber dari proses interogasi Adam Lucius terhadap satu entitas iblis. Yang percaya silahkan, yang tidak percaya juga tidak apa-apa. Intinya, yang baik silahkan diambil, yang tidak baik silahkan diabaikan saja. Tahap Pertama Ilustrasi remaja suka keluar malam hari | Sumber: Pexels Jadi, tahap pertama yang akan ib

Aku Bukanlah Untukmu

  Aku sedang senyum-senyum sendiri di kamar, sambil memegang sebuah pena di tangan. Yes, right .  Nih pena tadi di kasih sama someone special . Sebenarnya sih gak terlalu spesial banget, tapi orangnya manis sih. Gak bosen buat dilihat lama-lama. Cerita asal muasal nih pena sampai ke tangan aku, gini nih ceritanya. Jadi, tadi siang pas pelajaran Biologi ada kuis dadakan gitu. Terus tiba-tiba pena ku mendadak macet. Ngeselin gak tuh? Udah deh, aku kebingungan mau nulis soal. Tanya si Asha, percuma aja. Pena aja dia sering pinjem sama aku. Ya udah, alhasil aku celingukan nyari target yang bisa minjemin aku pena. Dan tiba-tiba aja, “Sya, nih!” suara Aza memanggil ku dari belakang sambil memberikan sebuah pena kepadaku. Aku menatapnya dengan heran. “Udah ambil, cepet!” pinta Aza. Aku pun langsung mengambil pena tersebut dan berkata, “Thanks” Aza hanya tersenyum sambil mengangguk. Hmm, mungkin itu kenangan sederhana yang tidak akan pernah aku lupakan nantinya. # “Hi Sya! Boleh aku duduk di s